[pullquote]Ibu menyusui (busui) dapat berkurang kadar ASI-nya mana kala suasana hatinya kurang baik. Kelola stres ibu, agar si kecil dapat menyusu dengan baik.[/pullquote]
Pernikahan belum tentu membawa banyak perubahan dalam hidup wanita tapi memiliki anak akan membuka lembaran baru dalam kehidupan wanita. Lembaran akan dimulai saat bersemainya janin dalam kandungan dilanjutkan perjuangan untuk mendengarkan tangis pertamanya.
Perjuangan demi perjuangan berikutnya yang tak kalah menakjubkan dari seorang ibu adalah saat memberikan ASI pada si kecil. Saat tubuh mungilnya menyusup di dada. Ibu dapat merasakan betapa isapannya seirama dengan nafas ibu.
Menjadi ibu menyusui (busui) memang peran yang luar biasa. Namun terkadang hal yang tak sejalan dengan harapan dapat saja terjadi. Ibu ingin menyusui tapi ASI tak keluar. Alhasil si kecil menangis kelaparan. Mungkin awalnya busui bimbang. Tapi ketika sadar suasana hati berperan penting dalam kelancaran ASI. Ibu perlu menata kelolanya agar lebih baik.
Stres dan kualitas ASI
Bagi seorang ibu, kebahagiaan paling berharga adalah ketika ia mampu memberikan ASI, sebagai makanan terbaik bayinya. Tapi adakalanya proses tersebut tak dapat terlaksana dengan baik akibat berkurangnya produksi ASI yang dihasilkan ibu dan hal ini dipengaruhi suasana hati ibu yang kurang baik.
Mungkin selama menjalani peran baru sebagai ibu banyak kebiasaan yang harus berubah. Dari jadwal tidur yang berkurang, kurangnya waktu untuk diri karena terlalu berfokus mengurusi si kecil. Dan hal ini terkadang membuat ibu stress. Ketika ibu stress secara otomatis akan mempengaruhi produktivitas hormon oksitosin yang sangat berperan dalam menghasilkan ASI yang berkualitas bagi bayinya.
Sumber stres ibu menyusui
Secara umum banyak hal yang dapat menjadi pemicu stres pada ibu menyusui beberapa diantaranya adalah :
- Ibu kuatir akan berkurangnya produksi ASI.
- Ibu takut kualitas ASI tidak cukup baik untuk sang bayi.
- Ibu takut bentuk tubuh atau payudaranya
- Ibu tertekan karena perubahan pola/gaya
- Ibu menganggap pemberian ASI kurang praktis bagi ibu
- Ibu tertekan karena tidak mendapat dukungan dari suami dan lingkungan dalam memberikan ASI.
Mengelola stres
Dalam pengelolahan stres agar tak mengganggu proses menyusui secara berkelanjutan ada beberapa latihan yang bisa dicoba oleh busui :
- Mencoba Lakukan latihan yang bersifat rileks maupun menenangkan seperti bernafas dengan lembut, meditasi dan lainnya.
- Melatih mengembalikan keselarasan diri termasuk latihan nafas, gerak,
sentuhan, gerak, pijatan dan lainnya.
- Melatih keterampilan baik ayah maupun ibu dalam mengelola stress.
- Melatih menata diri secara lahir batin karena kelancaran produksi ASI tidak lepas dari keselaran pikiran dan jiwa kedua
Referensi :
- Bedah ASI, Ikatan Dokter Anak Indonesia
- Breastfeeding Sick babies, Satuan Tugas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia.
- http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/air-susu-ibu-stres-dan-cinta