[quote type=”center”]Dalam dua tahun pertama, dokter anak adalah pihak yang rajin dikunjungi oleh para orangtua. Namun, layaknya memilih pasangan hidup, menemukan dokter anak yang cocok pun rasanya jodoh-jodohan.[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]I[/dropcap]ni dia check list yang bisa menjadi panduan untuk Anda :
1. Rekomendasi + profesionalisme
Ini menjadi hal utama karena sering kali para orangtua terjebak dengan rekomendasi atas ramainya antrean pasien dan mujarabnya obat. Padahal profesionalisme dokter, itu yang utama. Pilih dokter yang profesional dari segi pendidikan, bagaimana reputasi di kalangan pasien-pasiennya, bagaimana cara ia menyampaikan informasi, dan seterusnya. Informasi ini dapat digali dari jejaring sosial, sesama orangtua, teman, atau pihak rumah sakit.
2. Jam praktik yang nyaman
Pilih yang menggelar jam praktik pada waktu ayah dan ibu bisa hadir untuk mendampingi anak. Cari tahu apakah hanya hari kerja atau bisa dihubungi sewaktu-waktu jika anak sakit. Saat ini, banyak dokter anak yang praktik hingga malam dan bisa dihubungi ketika anak sakit.
3. Informasi terkini
Dunia kedokteran sangat dinamis dan banyak sekali perkembangan. Karenanya, dokter anak yang baik tak akan berhenti meng-upgrade ilmu mengenai penyakit, penanganan, pengobatan, atau cara membuat anak menjadi sehat yang lebih praktis dan terkini. Ciri dari dokter seperti biasanya ia tak praktik pada beberapa saat karena menghadiri seminar atau pelatihan.
4. Memiliki dokter pengganti
Alangkah kesalnya jika sudah sampai di lokasi, dokter anak langganan tak ada. Oleh karenanya, pastikan tempat yang dituju memiliki sistem dokter pengganti. Anda mungkin perlu juga tahu jadwal dokter pengganti ini.
5. Akses ke rumah sakit mudah
Idealnya, dokter anak memiliki akses ke sebuah rumah sakit. Hal ini menjadi penting jika dalam sebuah kondisi si kecil butuh penanganan di rumah sakit. Catat rumah sakit rujukan dokter anak Anda, sehingga penanganan bisa lebih cepat.
6. Ramah, komunikatif, dan sabar
Pilih dokter anak yang terbuka, mampu menjelaskan kondisi si kecil dengan jelas dan ramah. Perhatikan bahasa tubuhnya ketika berbicara apakah ia mau mendengar dengan aktif dan tidak terburu-buru. Dokter anak yang baik ia memiliki visi mengedukasi pasien selain membantu mengobati. Kenyamanan Anda berdiskusi dan bertanya serta cara ia memperlakukan si kecil menjadi hal utama, termasuk sabar menunggu ketika anak ketakutan.
7. Memiliki prinsip pengasuhan anak yang sama
Cari tahu bagaimana pandangan calon dokter anak Anda mengenai hal yang berkaitan dengan pengasuhan dan kesehatan. Misalnya, soal pemberian antibiotik yang rasional, kehati-hatian dalam pemberian obat (hanya diberikan bila perlu), dosisnya minimal, pro-ASI, dan prinsip lainnya.
8. Akses konsultasi saat darurat mudah
Seberapa mudah dokter tersebut dihubungi, baik lewat telepon, email, atau BBM. Beberapa dokter anak mengalokasikan waktunya untuk menjawab pertanyaan orangtua tanpa harus datang ke klinik. Lebih baik lagi jika dokter anak tersebut bersedia untuk ditelepon di jam ‘ajaib’ saat situasi genting.
9. Biaya sesuai budget
Mengenai ini, biasanya bisa ditanyakan langsung ke dokter atau bagian administrasi rumah sakit/klinik. Terutama tanyakan biaya kontrol reguler dan untuk imuninasi. Usahakan biaya ini tidak jauh lebih mahal dari anggaran Anda atau limit dari kantor/asuransi. Serta jangan lupa, cari tahu mengenai sistem pembayaran, tunai atau bisa dengan kartu.
10. Tempat praktik dan stafnya
Datanglah ke tempat praktiknya. Lihat misalnya ruang tunggu. Apakah bersih dan cukup bersahabat? Apakah stafnya sangat membantu atau tidak. Apakah ruang tunggu bagi yang sakit dan sehat dipisah? Dengan mengunjungi secara langsung, Anda akan bisa menentukan kualitas dokter tersebut.
Jika Anda menemukan ketidakcocokan dengan dokter anak, jangan takut untuk mengambil keputusan. Sangat penting bagi Anda untuk tetap terbuka dan jangan lelah mencari untuk menemukan dokter anak yang baik bagi keluarga Anda. Selamat hunting!