Orangtua selalu menginginkan anaknya tumbuh menjadi cerdas, penuh percaya diri, dan mandiri. Namun pertanyaannya, sudahkah Anda menanamkan pola didik yang cukup kepada mereka? Ada 5 hal fundamental yang perlu Anda tanamkan dalam mendidik dan mengasuh si kecil.
1. Kepercayaan
Percaya pada orang lain adalah hal paling mendasar bagi anak agar nantinya dapat membina hubungan dengan orang lain, membentuk rasa percaya dirinya dan maju dalam setiap tahap proses perkembangannya. Hal ini dimulai dengan rasa percaya pada orang tuanya. Rasa percaya akan tumbuh dalam diri anak jika ia selalu merasa aman setiap kita berinteraksi dengannya, menyusuinya ketika ia lapar, menggantikan popoknya, memeluk saat ia membutuhkannya. Semakin anak mengerti bahwa kita memahaminya, semakin tinggi pula kepercayaannya kepada kita.
2.Kesabaran
Anda dapat menanamkan kesabaran pada diri anak dengan cara memberi contoh dengan tindakan. Misalnya tertib saat mengantre di kasir, membersihkan susu yang ia tumpahkan di lantai. Contoh sehari-hari misalnya membiasakan budaya ngantre saat mandi di rumah, dan sebagainya.
3.Tanggung jawab
Mulailah dengan cara sederhana, misalnya memintanya membereskan mainannya ke tempat semula setiap kali selesai bermain. Anak akan belajar bahwa selalu ada konsekuensi dari apa yang dilakukannya. Jangan menanamkan terlalu banyak tanggung jawab pada anak, sesuaikan dengan usia dan perkembangannya.
4.Kemandirian
Sikap mandiri akan membantu anak memiliki rasa percaya diri dalam memutuskan sesuatu bagi dirinya. Tumbuhkan kemandirian dengan membiarkan anak melakukan hal yang dapat dilakukan anak seusianya. Saat usianya 1 tahun, ajari dia menyuap makanannya sendiri. Buatlah suasana yang memudahkan baginya, misalnya menaruh segala keperluannya yang mudah terjangkau.
5.Empati
Anak belum dapat mengerti perasaan orang lain sebelum mencapai usia 3-6 tahun. Agar anak memiliki empati, katakan bagaimana bila hal sama terjadi padanya. Katakan hal ini berulang-ulang, karena anak umumnya memiliki egosentris. Cara lain misalnya saat bepergian, tunjukkan kehidupan anak jalanan, dan anak-anak yang kurang beruntung, bandingkan dengan kehidupan si kecil di rumah. Mengajak mereka berempati dapat sealigus mengajak mereka mensyukuri atas apa yang telah mereka peroleh.