[quote type=”center”]Gemas melihat anak-anak berpipi gembil, karena kelihatan lucu dan menggemaskan. Tapi hati-hati, ternyata anak gemuk menyimpan potensi yang membahayakan kesehatannya.[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]O[/dropcap]besitas atau kegemukan didefinisikan sebagai suatu keadaan terdapatnya penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Sedangkan overweight adalah kelebihan berat badan dibandingkan dengan berat badan ideal, yang dapat disebabkan oleh penimbunan jaringan lemak atau massa otot.
Obesitas merupakan hasil akhir dari ketidakseimbangan antara masukan energi dengan keluaran energi total sehingga menghasilkan penimbunan dalam jaringan lemak dan disimpan sebagai cadangan energi tubuh.
Asupan energi yang tinggi dapat disebabkan oleh konsumsi makanan berlebihan, sedangkan keluaran energi rendah biasanya disebabkan rendahnya metabolisme tubuh, aktifitas fisis dan efek termogenesis makanan. Efek termogenesis ditentukan oleh komposisi makanan. Lemak memberi efek termogenesis lebih rendah (3% dari total energi yang dihasilkan lemak) dibandingkan dengan karbohidrat (6-7% dari total energi yang dihasilkan karbohidrat) dan protein (25% dari total energy yang dihasilkan protein).
Obesitas pada anak didasarkan 3 metode pengukuran :
- Membandingkan berat badan dan tinggi badan (bb/tb). Dikatakan obesitas bila berat badan dibandingkan tinggi badan di atas persentil 90, atau 120% dibanding berat badan ideal. Cara ini lebih mencerminkan proporsi atau penampilan tetapi tidak mencerminkan massa lemak tubuh.
- Body Mass Index (BMI) atau Index Massa Tubuh (IMT) menentukan kelebihan berat badan berdasarkan indeks Quatelet (kg/m2). Interpretasi IMT tergantung pada umur dan jenis kelamin anak, karena anak lelaki dan perempuan memiliki lemak tubuh yang berbeda. Nilai batas IMT untuk kelebihan berat badan pada anak dan remaja adalah persentil 85 dan persentil 95.
- Pengukuran langsung lemak subkutan dengan mengukur tebal lipatan kulit (TLK).
Obesitas pada anak sampai saat ini masih merupakan masalah yang kompleks. Penyebabnya multifaktor sehingga menyulitkan penatalaksanaannya. Obesitas mempunyai dampak terhadap tumbuh kembang anak terutama aspek psikososial. Dampak obesitas pada anak harus dievaluasi sejak dini, meliputi penilaian faktor risiko kardiovaskular, gangguan tidur, gangguan fungsi hati, masalah ortopedik yang berkaitan dengan kelebihan beban, kelainan kulit serta potensi gangguan psikiatri.
Sulitnya mengatasi obesitas menyebabkan prioritas tatalaksana obesitas diutamakan pada usaha pencegahan. Namun, apabila anak sudah obesitas tatalaksana komprehensif obesitas mencakup penanganan obesitas dan dampak yang terjadi. Prinsip dari tatalaksana obesitas adalah mengurangi asupan energi serta meningkatkan keluaran energi. Caranya dengan pengaturan diet, peningkatan aktivitas fisik, merubah pola hidup dan keterlibatan keluarga dalam proses terapi.