[box] Dear Dr. Yoni,
Dok…. anak saya usia 5 tahun masih sering mengompol. Padahal saya sudah berusaha mengajaknya pipis sebelum tidur, dan membangunkannya di tengah malam untuk pipis kembali. Namun, cara ini tampaknya belum berhasil. Kebiasaan ini saya amati setelah dia sekolah di TK B. Sebelumnya tidak terlampau sering. Apakah ini ada kaitannya dengan stress, Dok? Mohon penjelasan. Terima kasih.
Dwiana Hardjanti || Bogor
[/box]
Dear ibu Dwiana,
Mengompol bisa dibagi menjadi 2 tipe: primer dan sekunder. Tergolong primer jika seorang anak tidak pernah tidak mengompol sejak kecil. Sedangkan sekunder bila anak pernah tidak mengompol selama miimal 6 bulan, setelah itu baru timbul keluhan.
Mengompol tipe primer menunjukkan belum matangnya susunan saraf, sehingga anak tidak bisa merasakan sensasi penuhnya kandung kencing pada saat tidur, sehingga anak tidak terbangun pada saat tidur malam.
Penyebabnya bisa salah satu atau kombinasi dari berbagai macam faktor, yaitu tidak bisa menahan kencing di malam hari, anak tidak terbangun di malam hari karena kandung kencingnya penuh, anak memproduksi urin dalam jumlah banyak di malam hari dan pada saat jam tidur, anak tidak mempunyai kebiasaan ke belakang yang baik (toilet training), serta anak punya kebiasaan sering menahan kencing.
Mengompol tipe sekunder bisa disebabkan gangguan organ atau problem emosi. Gejala yang timbul bisa menunjukkan penyebab mengompol, baik psikis, gangguan di susunan saraf atau penyakit ginjal dan saluran kemih.
Gejala-gejala yang menunjukkan gangguan susunan saraf atau ginjal dan saluran kemih, bisa berupa mengompol sepanjang hari, sering kencing, kencing tidak puas, sakit saat berkemih, tidak bisa menahan kencing, kencing yang menetes-netes atau perubahan warna kencing dan gejala lain seperti sulit dan tidak bisa mengontrol buang air besar.