[quote type=”center”]Indonesia, khususnya Jakarta, bukanlah kota yang bersahabat untuk penderita asma. Negara yang menurut WHO memiliki kurang lebih 12,5 juta penderita asma ini, secara ironis juga tercatat sebagai salah satu kota dengan polusi terburuk di dunia, yang 70%-nya disebabkan oleh kendaraan bermotor.[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]N[/dropcap]aik kendaraan umum di lalu lintas Jakarta yang padat merupakan salah satu hal yang paling dihindari oleh Citra (29), seorang karyawati swasta yang tinggal di daerah Tebet. Bukan hanya bahaya copet, melainkan karena dirinya mengidap penyakit asma yang membuatnya sensitif terhadap asap knalpot dari kendaraan bermotor dan asap rokok.
Polusi udara memperburuk gejala asma
Unsur-unsur kimia berbahaya yang terdapat dalam emisi gas buang serta debu jalan sangat mudah memicu timbulnya gejala asma, seperti batuk dan sesak napas. Bagi penderita asma, mengisap udara kotor tersebut akan membuat saluran pernapasan mereka mengalami peradangan dan pembengkakan. Akibatnya, saluran napas menyempit dan aliran oksigen yang masuk dan keluar pun jadi terhambat.
Indonesia, khususnya Jakarta, bukanlah kota yang bersahabat untuk penderita asma. Negara yang menurut WHO memiliki kurang lebih 12,5 juta penderita asma ini, secara ironis juga tercatat sebagai salah satu kota dengan polusi terburuk di dunia, yang 70%-nya disebabkan oleh kendaraan bermotor. Data dari RSCM kemudian menunjukkan, 46% penyakit di Jakarta disebabkan oleh pencemaran udara, di mana penyakit-penyakit umumnya adalah infeksi saluran pernapasan, asma dan kanker paru-paru. Selain penyakit-penyakit itu, polusi juga berpotensi mengakibatkan perubahan fisiologis pada manusia seperti: melemahkan fungsi paru-paru dan mempengaruhi tekanan darah.
Apa saja sebenarnya sumber polusi udara?
Polusi udara terdiri dari partikel dan berbagai gas yang dapat berasal dari berbagai sumber, baik indoor maupun outdoor. Sumber polusi udara dapat berasal dari alam dan aktivitas manusia. Sumber polutan alam meliputi aktivitas gunung berapi, kebakaran hutan, badai debu dan radiasi zat radioaktif dari alam seperti radon. Sumber polutan yang berasal dari aktivitas manusia yaitu dari kendaraan bermotor, pembakaran bahan bakar fosil pada tempat tak bergerak , pembuangan sampah padat, proses industri dan lain-lain. Ada pula yang berasal dari aktivitas manusia dalam ruangan seperti merokok, penggunaan kompor, mesin pengganda kertas, dll.
Selain itu, sumber polusi udara bisa saja berasal dari lingkungan sekitar penderita yang tidak disadari dan bahkan dianggap remeh, misalnya debu dan kotoran yang bersarang di kabin mobil, AC atau pendingin udara, zat kimia seperti sisa obat nyamuk semprot, serta bulu hewan peliharaan. Karena itu, selain mengontrol kebersihan tempat tinggal, penderita asma disarankan untuk mengontrol secara ketat kebersihan AC dan kabin mobil. Apalagi, bagi mereka yang menghabiskan waktu yang cukup banyak di dalam mobil. Demikian pula dengan penggunaan AC. Jika saringan dan kisi-kisinya jarang dibersihkan, maka kuman dan kotoran akan bersarang di situ dan otomatis ikut terhirup oleh penderita asma.
Khusus penderita asma, kondisi polusi udara di Indonesa memang merupakan tantangan. Selain melakukan berbagai tindakan preventif di atas, mereka dianjurkan untuk menjaga kondisi tubuh dengan rajin mengonsumsi vitamin C, B6, magnesium serta berolahraga, misalnya dengan berenang dan mengikuti program senam asma yang ada di berbagai rumah sakit.
Polusi udara juga ternyata dapat meningkatkan risiko asma pada bayi. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Sunderland, Inggris, menemukan bahwa ibu yang terkena terpaan asap kendaraan bermotor saat mengandung lebih banyak melahirkan bayi yang mengidap penyakit pernapasan seperti asma dan alergi. Karena itu, tak hanya untuk penderita asma, siapapun disarankan untuk melakukan langkah preventif, yakni dengan menghindari sumber polutan, serta siap sedia dengan persediaan masker hidung dan mulut. (Utami)
Referensi:
- Prof. dr. Faisal Yunus, Ph.D, SpP(K), FCCP ketua Umum Dewan Asma Indonesia (DAI) saat jumpa pers Hari Asma Dunia 2009 di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta, Senin (4/5)).
- “Asma dan Polusi Udara”, M. Yusf Hanafiah Pohan, Faisal Yunus, Wiwien Heru Wiyono. Bagian Pulmonologi dan llmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Persahabatan Jakarta. Cermin Dunia Kedokteran no 141, 2003.