[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]P[/dropcap]erkembangan motorik halus anak penting bagi masa depannya kelak. Orang tua bisa mengoptimalkannya sejak dini?
“Atu, ua, iga, berhacil”!Andi (2,5 tahun) berteriak girang setelah menyusun empat baloknya. Keberhasilan Andi memang bukan hal yang luar biasa. Tapi, ini merupakan bagian dari pencapaian perkembangan motorik halus yang sangat penting.
Kemampuan motorik halus adalah kemampuan seorang anakmelakukan kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian gerak dan kemampuan memusatkan perhatian. Semakin muda usia anak, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk berkonsentrasipada kegiatan yang berkaitan dengan kemampuan motorik halus.
Beda Anak beda pencapaiannya
Kecerdasan motorik halus anak berbeda-beda. Dalam hal kekuatan maupun ketepatannya. Ada anak usia 4 tahun yangmahirberenang. Ada pula anak yang genap 6 tahunbelum dapat makan dengan rapih. Anak perempuan cederunglebih dini dalam kecerdasan motorik halus, terutama soal kecekatannya. Sedangkan anak laki-laki lebih unggul dalam melangkah, melempar,menangkap bola, dan menaiki ataumenuruni tangga. Sementaraanak perempuan menunjukkan kemampuan yang lebih baik saat berjingkat-jingkat, meloncat, dan berlari cepat.
Menurut Mollie and Russell Smart, perbedaan ini juga dipengaruhi oleh pembawaan anak dan stimulai yang didapatkannya. Lingkungan (orang tua) mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam kecerdasan motorik halus anak. Lingkungan dapat meningkatkan ataupun menurunkan taraf kecerdasan anak, terutama pada masa-masa pertama kehidupannya.
Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangan motorik halus yang optimalasal mendapatkan stimulasi tepat. Di setiap fase, anak membutuhkan rangsangan untuk mengembangkan kemampuan mental dan motorik halusnya. Semakin banyak yang dilihat dan didengar anak, semakin banyak yang ingin diketahuinya. Jikakurang mendapatkan rangsangan anak akan bosan. Tetapi bukan berarti anda boleh memaksa si kecil. Tekanan, persaingan, penghargaan, hukuman,atau rasa takut dapat mengganggu usaha dilakukan si kecil.
Pencapaian kemampuan
Pencapaian kemampuan motorik halus (adaftif) anak akan tampak pada usia 2-5 tahun. Berikut tahapan kemampuan sesuai usia yang dapat dimiliki oleh seorang anak:
Usia 2 tahun
Mencontoh bentuk-bentuk yang melingkar. Mampu menyusun dan membangun tugu yang terdiri dari 7 buah balok. Memasukkan sendok kosong ke dalam mulut dengan benar. Sebagian anak mampu membuka satu per satu halaman bukunya. Memegangi gelas dengan satu tangan. Bahkan ada anak yangdapat menggunting dan melipat kertas sambil bercakap-cakap.
Dalam penguasaan anggota gerak tubuhnya yang lain, ia sudah mampu memanjat anak tangga sekaligus menuruninya. Ia pun mulai menjadi teman ayahnya bermain, karena kemampuannya menendang bola besar sudah mulai terbentuk.
Usia 3 tahun
Mampu membuat garis lurus, menyusun 9 buah balok. Memasukkan sendok berisi makanan ke mulut tanpa banyak yang tumpah. Di usia ini anda dapat mulai mengajarinya menulis. Sebab, diantara usia 3,5-4,5 tahun, pengendalian otot-otot tangan dan jari-jari yang diperlukan untuk menulis simbol-simbol lebih mudah diperoleh dibandingkan dengan koordinasi organ-organ bicara yang dibutuhkan untuk perkembangan bahasanya.
Usia 4 tahun
Bisa menggunting garis lurus dengan baik. Dapat menggambar dan mencoret-coret hurufmeski dalam bentuk kasar. Mampu mengenakan bajunya sendiri.
Usia 5 tahun
Mampu melipat kertas menjadi bentuk segitiga. Dapat secara tepat menggambar bentuk kotak, huruf, dan angka. Dalam permainan ia sudah bisa menangkap bola kecil dan melemparkannya kembali dengan lebih baik. Bahkan ia sudah bisa berjalan meniti garis lurus.
Agar perkembangan motorik halus anak optimal orang tua perlu….. |
|
Referensi
- Mollie S. Smart and Russell C. Smart,Children Development and Relationships,Collier MacMillan International Edition.
- Joan Beck,Meningkatkan Kecerdasan Anak, Pustaka Delaprasta