Sebagai orang tua, tentu sedih melihat tubuh si buah hati lebih kurus dibanding teman-temannya. Padahal, rasanya semua trik sudah dilakukan, tetap saja berat badan sulit sekali naik.
Tak selalu tak normal
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]B[/dropcap]ila berat badan tidak naik sesuai standar yang ada, terutama pada bayi di bawah usia tiga tahun, haruslah kita cari penyebabnya. Tetapi yang perlu diingat, ada beberapa anak memang berperawakan kecil, dan bukan berarti ia kekurangan gizi. Pada usia di atas satu tahun, -bila melihat kurva pertumbuhan anak normal- memang akan ada perlambatan pertumbuhan yang ditandai dengan berat badan tak terlalu banyak naik.
Jangan terlalu menyalahkan diri bila anak berperawakan kecil. Mereka kecil tetapi yang terpenting sehat dan aktif. Mungkin saja orang tuanya pun memang berperawakan mungil, atau anak memiliki constitutional growth delay. Keadaan ini terjadi pada anak yang perawakannya kecil pada masa kanak-kanak dan sebelum pubertas. Tetapi mereka akan melesat pertumbuhannya saat pubertas nanti.
Waspadai penyebab lain
- Anak yang sering sakit atau punya penyakit kronis juga cenderung sulit naik berat badannya. Penyakit kronis antara lain tuberkulosis, kelainan jantung bawaan, penyakit paru kronis, penyakit ginjal. Beberapa jenis gangguan pencernaan seperti diare atau pun kelainan saraf dan otot bisa menyebabkan berat badan pun sulit naik.
- Kekurangan vitamin atau mineral tertentu bisa pula mempengaruhi nafsu makan si kecil atau menyebabkan daya tahan tubuhnya menurun hingga sering sakit dan ia tak mau makan, berat badannya pun sulit naik. Seperti kelompok vitamin B, zat besi, selenium, dan zat seng.
- Pada kasus yang lebih jarang, berat badan susah naik bisa jadi petanda anak punya kelainan genetik atau si kecil memang sejak lahir sudah termasuk berat badan lahir rendah (BBLR).
- Jangan dilupakan proses makan juga dipengaruhi faktor non organis. Melalui makan, anak tak hanya diberikan nutrisi tetapi juga belajar berinteraksi dan ini dipengaruhi faktor psikologis. Bisa jadi faktor berasal dari anak, orang tua, atau keduanya. Misalnya, orang tua terlalu membatasi jenis makanan yang boleh dikonsumsi anak, atau sebaliknya –yang lebih jarang- orang tua tak memiliki aturan makan hingga membebaskan anaknya mau makan atau tidak. Dari faktor anak, bisa jadi ia memang seorang anak yang pemilih, hanya ingin makan makanan tertentu saja. Orang tua yang sedang dalam masalah pelik atau belum berpengalaman juga bisa mempengaruhi pertumbuhan anak.
Mensiasati berat badan sulit naik
- Kebanyakan, berat badan anak tak naik karena memang mereka tak mendapat nutrisi cukup. Mungkin mereka terlalu banyak ngemil atau terlalu pemilih. Pastikan mereka mendapat makanan yang tinggi kalori dan kaya nutrisi
- Tak ada obat pasti yang bisa meningkatkan nafsu makan anak secara jangka panjang. Jadi pola makan sehat, itulah yang dapat diterapkan:
- Biasakan anak rutin makan tiga kali sehari dengan tiga camilan tiap harinya
- Tawarkan makanan tinggi kalori dan tambahkan lemak pada makanan si kecil seperti krim, mentega, margarin, minyak.
- Pada bayi yang masih minum susu formula, salah satu caranya adalah dengan menambahkan jumlah takaran susu agar lebih kental, namun konsultasikan terlebih dahulu pada dokter Anda.
- Kurangi minuman bercita rasa, pilihlah minuman yang tinggi kalori
- Tambahkan menu daging-dagingan atau alternatifnya seperti keju atau kacang kedelai
- Berikan makanan/minuman suplemen bernutrisi tinggi
- Berikan suplemen mineral dan vitamin
- Ciptakan suasana yang menyenangkan. Anda tak bisa memaksa anak makan tetapi Anda bisa menawarkannya makanan yang kaya akan kalori.
Referensi :
- Hilliard RI. Nutrition Problems in Childhood. In: Feldman W. Evidence-Based Pediatrics. BC Decker Inc. Canada, 2000. Page65-82
No Comments
Dear Ibu Diana, menurut kurva pertumbuhan memang berat badan anak ibu sangat kurang. apakah hal ini baru terjadi saat umur 3 tahun, atau sudah berlangsung dari dulu? selain itu harus diperhatikan adalah apakah jumlah diet sehari2 sudah mencukupi kebutuhan kalori? karena beragam saja tidak cukup.
sudah benar untuk mencari penyebab berat badan kurang dengan mencari penyakitnya, seperti mantoux dan tes darah. namun bila tidak ditemukan juga, sangat baik bila anak dirujuk ke dokter spesialis anak konsultan gizi metabolik (seperti di RSCM), untuk mencari apakah ada kelainan metabolisme pada anak. Semoga membantu.
anak saya skrng usianya 11 bln dgn BB 7900gr, 2bln lalu smpt opname karena diare, sdh seminggu ini anak saya klo BAB keras sampe nangis, kadang klo kentut jg seperti mau nangis, saya jadi takut klo anak saya mengalami trauma dgn BAB keras. mengenai susu yg sy berikan awalnya formula S26 namun skrng ganti dgn chilmil platinum krn ada prebiotik untuk pencernaan. untuk pemeriksaan kedokter sdh kami lakukan namun dokter hanya mngatakan klo anak saya sensitif dan tdk ada mslh dgn susu yg diberikan, klo untuk BAB keras belum sempat ke dokter krn saya bingung mesti konsul ke ahli gizi ataukah dokter anak
oh iya klo buburnya saya masak sndr dgn campuran beras, wortel, labu, tomat, brokoli, bayam dan kangkung dicampur dgn fillet ikan gabus awalnya sy ks milna yg ada penambah berat badan namun krn disarankan untuk membuat sndr jadinya sy cb dgn campuran td. untuk buahnya saya ks pepaya yg diblender. apakah anak sy ada masalah dgn pencernaan seperti yg saya duga atau ada yg tdk cocok dgn makanan atau susu yg sy berikan?
mohon dibantu, sebelumnya terimakasih