[quote type=”center”]Kehamilan merupakan suatu karunia yang teramat membahagiakan bagi seorang ibu. Pada saat hamil, seorang ibu biasanya akan menjaga bayi yang dikandungnya sebaik mungkin.[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]S[/dropcap]emua aktivitasnya akan dilakukan lebih berhati-hati dan tidak lupa untuk memilih makanan yang bergizi. Bayi saat dalam kandungan seluruh kebutuhan hidupnya didapatkan dari ibunya, maka secara umum, kondisi bayi dalam kandungan akan sangat tergantung pada kondisi sang ibu. Jika asupan gizi ibu baik maka pertumbuhan janin akan baik, sebaliknya jika asupan gizinya buruk, maka perkembangan bayinya tidak optimal.
Bagaimana untuk ibu hamil yang ingin melakukan ibadah puasa di bulan ramadan? Apakah kondisi berpuasa ini akan membahayakan bagi kehamilan dan bayinya? Allah SWT telah memberikan payung rukhsoh (keringanan) pada wanita hamil, dengan mengizinkan mereka yang mengkawatirkan kondisi kehamilannya untuk tidak berpuasa, dan menggantinya di waktu lain serta membayar fidyah.
Nutrisi yang dibutuhkan selama kehamilan
Kebutuhan nutrisi selama hamil berasal dari empat unsur makanan yaitu sumber karbohidrat dari beras, sereal, roti, dan sebagainya. Lauk-pauk seperti daging, ikan, telur, dan tempe sebagai sumber protein, sayur mayur, dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral, dan susu sebagai penyempurna. Secara tradisional, selama kehamilan, wanita membutuhkan tambahan sekitar 300 kalori per hari dengan disesuaikan pada berat badan dan jenis aktivitasnya. Kebutuhan-kebutuhan terhadap zat tertentu selama kehamilan seperti kebutuhan zat besi, asam folat, dan kalsium juga harus diperhatikan.
Dampak Puasa pada Wanita Hamil dan Bayinya
Pada beberapa penenitian dikatakan bahwa yang paling signifikan terjadi adalah penurunan kadar gula darah, dan berkurangnya cairan tubuh. Saat hamil, tidak ada ketentuan mengenai usia kehamilan yang diperbolehkan berpuasa, karena semuanya tergantung pada kesehatan ibu. Tetapi pada usia kehamilan trimester pertama yang disertai dengan emesis gravidarum (muntah-muntah), tentu saja sebaiknya ibu tidak berpuasa dahulu.
Jadi yang paling penting untuk menilai bahwa boleh atau tidaknya berpuasa dalam keadaan hamil ini tergantung dari kondisi kesehatan ibu sendiri. Beberapa keadaan ibu hamil yang tidak diperkenankan berpuasa, mislanya pengidap diabetes, gangguan pencernaan, dan adanya gangguan pertumbuhan janin.
Hal-Hal Penting pada Saat Berpuasa
- Hindari konsumsi berlebihan minyak, gula, garam, dan kopi
- Selalu sediakan buah-buahan yang segar
- Usahakan makanan yang rendah lemak, hindari gorengan yang berlebihan
- Makanlah secukupnya, jangan “balas dendam”
- Tetap berolahraga ringan yang teratur agar kebugaran tetap terjaga.
Jika selama berpuasa mengalami gangguan kesehatan, jangan ragu-ragu untuk berbuka, karena Allah SWT membolehkan ibu hamil yang mengalami gangguan kesehatan untuk berbuka. Bagi ibu hamil yang berencana berpuasa, sebaiknya berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter kandungannya, sehingga tingkat kesehatan dan keamanan saat berpuasa lebih terjamin.
Referensi:
- Hwaa Irfan. Fasting and pregnancy. Futuer.com
- Athar Shahid. Health concern for believer contemporary issued. http:// islam-usa.com/h8.html
- Ranganath Lovely. Pregnancy and fasting during ramadhan. http://womenone.org