Tidak semua anak mampu bergaul dengan baik, karena kemampuan
atau keterampilan bergaul tidak dibawa sejak lahir dan bukan faktor bawaan
anak.
Berteman merupakan saat-saat terpenting bagi kehidupan anak
dalam bersosialisasi terutama anak-anak usia 4 sampai 5 tahun, dimana mereka
mulai belajar untuk memperluas pergaulannya yang semula hanya seputar rumah
berkembang ke lingkungan tetangga dan sekolah (
Kanak-kanak). Namun, tidak semua anak memiliki kemampuan bergaul.
memiliki “gangguan” untuk memiliki teman sebaya. Bahkan, di antara mereka ada
yang lebih senang menyendiri atau menarik diri dari pergaulannya.
Sukar Bergaul
Menyendiri adalah gambaran dari kekurang mampuan seorang
anak dalam pergaulannya dengan teman sebaya. Anak-anak ini memisahkan diri dari
lingkungannya dan mempergunakan sebagian besar waktunya untuk diri sendiri.
Pada umumnya anak yang sukar bergaul memiliki kendala yang erat kaitannya
dengan masalah lain, misalnya masalah kesulitan dalam menyesuaikan diri di
sekolah yang pada umumnya anak biasanya kurang mampu untuk bisa diajak
bekerjasama dengan orang lain, kurang mampu tenggang rasa bila bermain serta
bisa juga terjadi pada anak-anak yang memiliki perilaku agresif. Dan, apabila masalah ini tidak segera
diatasi maka dapat mengembang menjadi perilaku yang menyimpang.
Diantara anak-anak yang menarik diri dari pergaulan itu, di
sekolah (terutama pada anak usia 7-12 tahun) sering terdapat anak-anak yang
yang pintar dan kreatif. Biasanya anak-anak ini lebih suka melakukan kegiatan
sendirian atau soliter yang sangat produktif sehingga anak-anak ini sering
dikucilkan oleh teman-teman. Namun, tidak semua anak merasa nyaman dan memahami
ketidak mampuannya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sehingga mereka
yang menarik diri ini sering merasa takut dan merasa sendirian dalam keramaian,
sama seperti yang dialami oleh anak-anak yang sulit bergaul.
hanya membutuhkan waktu untuk mengatasi rasa malunya sebelum memulai bergaul
dengan teman sebayanya.
bergaul akan mempengaruhi identitas kelompok anak dikemudian hari,dan biasanya
mereka tidak pernah tercatat menjadi anggota dari kelompok teman sebaya
sehingga mereka tidak pernah merasakan pertukaran nilai yang biasa terjadi
dalam suatu kelompok. Yang memprihatinkan jika anak-anak ini tidak memiliki
kesempatan untuk melatih keterampilan sosialnya, sulit untuk menjalin
persahabatan serta kurang memiliki pengalaman untuk belajar bermasyarakat.
Untuk menghindari kemungkinan tersebut maka waspadalah para orang tua bila
melihat si kecil terlihat tidak memilikii teman, mengeluh kesepian serta merasa
kurang percaya diri.
Tindakan Orang Tua
-
Usahakan untuk menemukan sebab
awalnya tanpa sepengetahuan anak. Karena, tindakan ini dapat membuat anak
semakin menarik diri/menutup diri sebab anak merasa diawasi aktivitasnya. - Cobalah untuk mengamati anak dengan
cara yang tidak mengganggu aktivitas anak selama bermain.
Cara mengatasi
anak yang terlanjur menarik diri, adalah:
-
Memberikan pujian setiap kali anak
bergaul, jika anak terlihat berbicara dengan temannya, maka berilah pujian atau
hadiah setelah temannya pulang. Sebaliknya, jangan dikritik jika ia kelihatan
menyendiri. Doronglah dengan cara yang lain jika anak belum mau berbicara
dengan teman. -
Dorong anak berpartisipasi dalam
kelompok. Salah satunya bisa memasukkan anak menjadi anggota kelompok tertentu,
misalnya dimasukkan ke sanggar atau kegiatan yang sesuai dan disukai anak. - Mengajarkan keterampilan bergaul.
Tunjukkan cara bercakap-cakap dengan baik, penuh perhatian, serta bagaimana
menjadi pendengar yang baik. - Meminta bantuan pihak ketiga. Bila
usaha-usaha orang tua untuk membuat anak terampil bergaul belum membawa hasil,
mintalah bantuan guru untuk mendekati anak dengan mengikut sertakan anak pada
kegiatan bermain secara berkelompok di sekolah. Jika upaya ini belum berhasil,
mungkin sudah saatnya orang tua mengajak si kecil untuk berkonsultasi pada
ahlinya.
Referensi:
-
Elizaberth B
Hurlock. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Perkembangan. 1999. Erlangga - Hendra Surya,Drs.
Kiat Membina Anak agar Senang Berkawan. 2006. Kelompok Gramedia.