Cacar air atau varicella yang disebabkan virus herpes memang amat mudah menular. Dikalangan anak-anak, rasanya lumrah saja mereka terkena penyakit dengan gejala bintil-bintil merah berair ini. Tapi, bagaimana bila Anda sedang hamil? Penurunan daya tahan tubuh selama hamil menjadikan Anda lebih rentan terhadap penyakit ini meskipun saat kecil Anda pernah menderitanya.
Bisa menulari janin
Penularan virus cacar air biasanya melalui saluran napas seperti cairan hidung, dahak, air liur, atau bersentuhan. Penularan ke janin juga bisa terjadi lewat ari-ari. Masa dari masuknya kuman hingga muncul gejala (inkubasi) adalah 10-12 hari dengan periode infeksius (viremia) yang dapat menularkan pada orang lain sekitar 1 minggu sejak terkena kuman.
Ibu hamil yang terkena cacar dapat menambah risiko pada janin seperti kematian janin atau sindroma varicella kongenital berupa kelainan bentuk dan saraf yang berat pada bayi hingga keterbelakangan menal. Juga, bayi bisa lahir prematur. Ibu pun bisa terkena komplikasi seperti radang paru-paru atau radang otak.
Virus varicella juga bisa muncul berupa varicella zooster, dengan gejala bintil-bintil berair yang setempat (tidak seluruh tubuh), sering disebut sebagai cacar ular.
Gejala cacar air
- Fase prodromal (1-2 hari): demam, perasaan tak bertenaga, sakit kepala, nafsu makan menurun, rasa berat di punggung, kadang-kadang sakit tenggorookan atau batuk kering
- Fase Erupsi: muncul bintil-bintil berair berukuran 2-4 mm, mudah pecah dan menyebar luas dalam 8-12 jam disertai demam 1-3 hari.
- Fase penyembuhan: tergantung daya tahan tubuh, umumnya terjadi dalam 6-8 hari.
Apa yang akan dilakukan?
- Ibu hamil perlu diperiksa status imunitasnya baik sebelum hamil atau pada tiga bulan pertama kehamilan.
Pencegahan dilakukan dengan menyuntikkan VZIG (Varicella Zoster Imunoglobulin) atau dengan obat antivirus yaitu asiklovir dalam 2-3 hari setelah ibu hamil kontak dengan penderita cacar air - Bila ibu hamil sudah terlanjur terkena cacar air, berikan asiklovir dan ibu perlu dirawat bila terjadi komplikasi.
- Bila ibu terkena cacar dalam 7 hari sebelum melahirkan hingga 3 hari setelahnya, bayi haruslah diberi VZIG karena ia belum memiliki kekebalan terhadap cacar air. Juga, diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder.
Tolak cacar air!
Vaksinasi (Varivax) dengan virus hidup yang dilemahkan diberikan pada ibu yang berisiko terkena cacar air sebelum hamil. Vaksin tidak boleh diberikan pada yang sudah hamil, alergi, memiliki gagguan daya tahan tubuh, dan pemakaiobat steroid.
Bila status kekebalan ibu terhdap cacar air sudah diketahui. Penyuntikan VZIG dapat diberikan pada kehamilan sebelum atau saat 20 minggu untuk mengurangi risiko janin tertular, dan pada kehamilan setelah 20minggu, dapat pula ditambahkan obat antivirus bila diperlukan.
KEPUSTAKAAN :
- 1.Ilmu Kedokteran Fetomaternal
- 2.Obstetrics and Gynecology Priciples for Practice
No Comments
Dok saya terkena cacar ular tp skrg saya lagi menyusui .. apakah dampak bagi bayi saya ? Bolehkah saya ttp memberi asi?