Anita gundah bukan kepalang, Sissy putrinya yang baru menginjak usia 11 bulan sudah mulai sulit diajak bekerjasama dalam soal makan.
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]M[/dropcap]ulanya, gadis mungil ini sangat kooperatif, sejak mulai makan makanan padat di usia 6 bulan tak ada masalah. Namun menjelang 1 tahun, mulut kecilnya malas membuka.
Namun, saat anggota keluarga lain sedang makan makanan kecil (snacks) tangan kecilnya sibuk menggapai dan memakan camilan yang diberikan kepadanya.
Sebut saja risol isi ragout, tahu isi, serabi, kue sus, atau wafer. Anita bertanya-tanya, apakah bila ia memberikan aneka camilan itu akan membuat pola makan buah hatinya menjadi tak teratur? Bolehkah Sissy diberi camilan?
Makanan ringan alias camilan bisa dijadikan sumber energi bagi si kecil, dengan catatan disajikan secukupnya dan mungkin malah bisa menjadi bagian penting dalam pemenuhan gizi si kecil.
Dengan demikian, camilan dapat dijadikan sebagai penyumbang kalori, di sela-sela waktu makan anak.
Lambung anak lebih kecil dibanding orang dewasa, karenanya mereka perlu sering makan meskipun dalam jumlah sedikit.
Ngemil boleh, asal….
Meski cuma camilan, Anda harus tetap berprinsip pada menu bergizi seimbang ala piramida makanan. Dalam sehari, anak harus makan makanan bergizi dengan kalori bersumber dari karbohidrat sekitar 50%, lemak sekitar 35% dan protein adalah 15%. Ingat, boleh makan camilan, dengan catatan bukan asal camilan alias tidak bergizi.
Buat camilan dalam aneka variasi, misalnya yang berbahan sayuran/buah, berbahan dasar karbohidrat, protein, dan sebagainya.
- Coba buatlah camilan berbahan dasar buah atau sayur yang menggugah selera .
- Sajikan camilan yang mengandung karbohidrat, seperti crackers, muffin. Karbohidrat komples mudah dicerna dan dapat menyumbang energi sebagai pelengkap makanan utama.
- Perhatikan suasana hati anak, jika sedang ‘on’ mereka akan melahap yang Anda sajikan .
- Perhatikan penampilan penyajiannya, usahakan semenarik mungkin. Misalnya saja cetak puding susu dalam cetakan berbentuk panda, ikan, atau kura-kura .
- Latih mereka untuk mandiri untuk memegang sendok sendiri, mungkin agak berantakan sedikit, tapi percayalah mereka kan harus mandiri ke depannya .
- Jangan lupa berikan buah, yang dapat disajikan sebagai camilan, misalnya dengan mencampurnya dengan yoghurt.
- Tetap perhatikan jadwal makan utama (sehari 3 kali), dan berikan camilan di sela makanan utama .
- Berikan camilan secara berencana (terprogram) agar anak berlatih meregulasi kebutuhan makannya.