[pullquote]Si kecil yang dinanti-nantikan sudah berada dipelukan. Ada beberapa pemeriksaan yang biasanya dilakukan oleh dokter.[/pullquote]
1. Penilaian APGAR
Merupakan cara menilai keadaan bayi baru lahir. Penilaian dilakukan pada menit 1 – 5 pertama kehidupan si kecil. Tanda-tanda yang dilihat adalah; warna kulit, denyut jantung, irama napas, tonus otot. Skor yang diharapkan adalah 9 sampai 10.
2. Tes Refleks
Selain refleks menangis, refleks yang juga turut diperiksa adalah refleks berkedip, menoleh, the Moro reflex (kepala ke belakang, melengkungkan punggung ke belakang dan membentangkan tangannya), merupakan refleks alami pada bayi baru lahir. Selain itu biasanya dokter juga memeriksa refleks menggenggam, rooting (mencari puting susu), dan mengisap. Penilaian ini penting untuk menilaifungsi gerak motorik bayi.
3. Antropometrik
Mengukur berat, panjang badan, lingkar kepala bayi serta lingkar dada. Ini menentukan apakah ukuran bayi sesuai usia atau tidak.
4. Kelainan Kongenital
Dokter memeriksa kondisi tubuh bayi, mulai dari tangan, kaki, wajah simetris/asimetris, mulut sumbing/tidak, saluran anus ada, dan sebagainya.
5. Pemeriksaan Mata
Lima sampai 10 persen anak usia balita mengalami masalah penglihatan. Karenanya pemeriksaan mata penting dilakukan sedini mungkin. Khusus untuk bayi prematur perlu pemeriksaan untuk mendeteksi retinopathy of prematurity (ROP), yakni kelainan retina karena infeksi virus.
6. Pemeriksaan Pendengaran
Kemampuan mendengar bayi dapat memengaruhi kemampuan bicaranya. Ada dua jenis pemeriksaan yaitu universal new born hearing screening dan targeted newborn hearing screening. Metode yang biasa digunakan adalah Otoacoustic Emissions (OAE) dan Auditory Brainstem Response (ABR).
Dengan melakukan langkah-langkah penapisan tersebut di atas, bila dicurigai terdapat gangguan pada salah satunya, maka dapat dilakukan pertolongan sedini mungkin.