Diare adalah meningkatnya frekuensi buang air besar atau berubahnya
tinja menjadi lunak atau cair hingga dianggap tidak normal. Bila anak
sering buang air besar tetapi tinjanya normal, tidak disebut diare.
Diare sering terjadi pada anak terutama usia enam bulan hingga dua
tahun, juga pada bayi di bawah enam bulan yang tak mendapat ASI.
Diare dibagi menjadi:
- Diare cair akut: terjadi 1-14 hari (kebanyakan kurang dari 7 hari) yang penyebabnya terbanyak adalah virus.
-
Disentri: diare yang disertai darah dalam tinja, bisa disertai
lendir atau tidak. Penyebab terbanyak adalah bakteri Shigella. - Diare persisten: diare yang awalnya akut tetapi berlanjut hingga
lebih dari 14 hari. Anak menjadi kurus dan penyebabnya bisa terdiri
dari beberapa bakteri.
Tata laksana diare
- Yang paling penting, si kecil mendapatkan cukup cairan dan
elektrolit untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. Berikan anak
minum lebih banyak, sebaiknya yang mudah disiapkan dan mengandung
karbohidrat, protein dan garam. - Hindari minuman yang sangat manis, soft drink, atau minuman
bercita rasa buah yang manis. ASI amat dianjurkan dan diberikan tanpa
batas. - Asupan makanan harus ditingkatkan terutama saat anak dalam tahap
penyembuhan. Berikan makanan yang terbuat dari tepung serelia ditambah
kacang-kacangan, sayuran, daging, ikan, ditambah sedikit minyak. - Tidak memberikan antibiotika secara rutin kecuali pada kasus
tertentu seperti disentri, dugaan kolera dengan kekurangan cairan yang
berat, atau diare persisten yang sudah diketahui kuman penyebabnya. - Penyebab diare terbanyak adalah virus, jadi sebagian besar diare sebenarnya dapat berhenti sendiri.
Penelitian tingkat dunia menunjukkan penggunaan probiotik dapat
mengurangi frekuensi dan durasi diare terutama pada diare yang
disebabkan oleh kuman rotavirus—penyebab terbanyak diare pada usia
bayi.
Referensi:
-
Pulungsih SP. Penanganan Diare di rumah secara tepat dan optimal.
Naskah lengkap seminar penanganan praktis masalah saluran cerna pada
anak. Disampaikan pada 23 Agustus 2001, Jakarta. - Firmansyah A. Probiotik sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh.
Naskah lengkap seminar penanganan praktis masalah saluran cerna pada
anak. Disampaikan pada 23 Agustus 2001. Jakarta. - Fedorak RN, Madsen KL. Probiotics and Prebiotics in Gastrointestinal Disorders. Curr Opin Gastroenterol 2994; 20(2):146-155