Bila selama ini bawang putih dikatakan bisa menjadi alternatif terapi penyakit kardiovaskular, inilah faktanya…
- Suatu penelitian analisis meta membuktikan tablet yang mengandung bubuk bawang putih kering punya efek sedang menurunkan kolesterol dibanding kontrol.
- Pengurangan kolesterol jahat dan trigliserida juga bisa terjadi pada konsumsi bawang putih jangka pendek.
- Efek jangka panjang bawang putih terhadap angka kesakitan dan kematian akibat penyakit kardiovaskular tidakjelas diketahui.
- Bawang terbukti memiliki efek mengencerkan darah, namun belum diketahui dosis dan perbandingan dengan zat lain.
- Penelitian pendahuluan (preleminary study) pada manusia menunjukkan bawang putih memperlambat pengerasan pembuluh darah oleh kolesterol Tak jelas apakah ini disebabkan kemampuan bawang menurunkan kolesterol atau efek lain.
- Banyak penelitian menunjukkan bawang putih dapat menurunkan sedikit (< 10 mmHg) tekanan darah. Tetapi masih diperlukan merode penelitian yang lebih baik untuk memastikannya.
- Penelitian efek bawang putih dan bawang merah terhadap faktor risiko penyakit kardiovaskular diantaranya hiperlipidemia, hipertensi, dan hiperglikemia, juga efeknya terhadap pengentalan darah. Teranyata, dari semuaefek ini, bawang putih terbukti paling baik efeknya terhadap pencegahan pengentalan darah.
- Penelitian pada 47 pasien hipertensi rawat jalan yang mendapatkan terapi bawang putih dengan tekanan darah diastolik 95-104 mmhg yang diobati selama 12 mnggu. Perubahanan tekanan darah signifikan menurunkan tekanan diastolik dari rata-rata 102 mmHg menjadi 91 mmHg (setelah 8 minggu) dan 89 mmHg (setelah 12 minggu). Kolesterol dan trigliserida juga secara signifikan menurun.
- Analisis meta dari delapan penelitian, semua menggunakan bubuk bawang yang dikeringkan, menunjukkan adanya efek bawang putih pada orang-orang dengan hiperensi ringan. Namun untuk merekomendasikannya secara rutin belumlah cukup buktinya.
Zat aktif Allicin
Konon zat aktif yang memiliki efek kardiovaskular dalam bawang putih adalah allicin. Efek Allicin secara tersendiri pernah diteliti dan terbukti sedikit menurunkan tekanan darah, bahkan dalam beberapa jam setelah mengonsumsinya. Tetapi, sekarang muncul kesimpulan bahwa ada zat-zat lain yang turut mendukung efek bawang putih ini. Setiap pemrosesan bawang menyebabkan bervariasinya zat yang dihasilkan. Saat ini tersedia bubuk bawang kering yang dijadikan tablet atau kapsul, dan efeknya tetap serupa dengan bawang segar yang dicincang.
Efek samping
- Alergi. Reaksi alergi pernah dilaporkan pada orang yang mengonsumsi bawang putih baik ditelan, diisap, atau digosokkan ke kulit. Bawang putih yang digosokkan ke kulit lebih besar kemungkinan menyebabkan kemerahan daripada yang sudah ekstrak.
- Bau mulut dan bau badan.
- Iritasi. Terutama pada anak kecil, sebaiknya dihindari menggunakan ekstrak bawang putih sebagai bahan gosok.
- Perdarahan. Merupakan efek serius bawang putih.
- Rasa terbakar di mulut, sakit perut, kembung, nafsu makan menurun, perubahan koloni bakteri dalam usus, hingga muntah. Disarankan bawang putih dihindari pada orang yang memiliki pencernaan sensitif.
- Untuk ibu hamil dan menyusui, konsumsi bawang putih cukup aman namun suplemen dalam jumlah besar sebaiknya dihindari pada ibu hamil karena risiko perdarahan, juga bisa menyebabkan kontraksi rahim. Pada ibu menyusui, suplemen bawang bisa meningkatkan angka menyusui si kecil, susu berbau, dan asi berkurang.
Referensi
- Garlic (Allium sativum L.) Drugs and supplements. Diunduh dari www.mayoclinic.com, May 2006
- Garlic (allium Sativum). Life extension foundation