Bayi 0-28 hari
- Adanya keluarga yang mengalami gangguan pendengaran
- Infeksi dalam kandungan yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran: toxoplasma, cytomegalovirus, rubella
- Kelainan bentuk wajah, bentuk wajah yang “aneh”
- Berat badan lahir kurang dari 1500 gram
- Hiperbilirubinemia atau kuning saat lahir
- Mendapat obat yang mengganggu pendengaran misalnya gentamycin
- Mengalami meningitis bakterialis atau radang selaput otak
- Skor Apgar rendah
- Dirawat di ICU, terutama bila menggunakan alat bantu napas
Umur 29 hari sampai 2 tahun
- Adanya kecurigaan gangguan pendengaran, bicara, bahasa, atau keterlambatan perkembangan
- Meningitis bakterialis
- Benturan kepala, terutama disertai retak tulang di pelipis
- Adanya penyakit yang berhubungan dengan gangguan pendengaran
- Menggunakan obat yang mengganggu pendengaran
- Penyakit saraf degeneratif
- Penyakit infeksi telinga
Sumber: Emedicine, artikel oleh Rahul K Shah
No Comments
Dokter,
Jika bayi dari lahir langsung masuk ICU dan menggunakan alat bantuan pernafasan, setelah sang bayi keluar dari rumah sakit, metode test apa yang paling gampang kita lakukan sendiri untuk mengetahui bahwa bayi tidak mengalami gangguan pendengaran ?
Kalau pada bayi baru lahir, bisa dengan memperdengarkan suara keras. Bayi akan terdiam atau mengedipkan mata (belum dapat menoleh mencari sumber bunyi). Namun dengan cara ini tidak sempurna, karena ada berbagai frekuensi pendengaran yang terlewatkan.
Paling baik dengan Otoaccoustic Emission. Hasilnya hanya PASS atau REFER. Bila pass, artinya pendengaran baik.
Bayi yang pulang dirawat di ICU, terutama kalau memakai alat bantu napas, harus diperiksa.