Sekarang ini, semakin banyak orangtua kawatir dan mengeluh karena gigi anak bertumpuk-tumpuk atau susunan gigi tidak rata. Dalam ilmu kedokteran gigi, masalah pada hubungan rahang maupun susunan gigi yang tidak rata disebut maloklusi.
Di masa sekarang, semakin banyak kasus maloklusi gigi termasuk gigi bertumpuk. Intinya, gigi anak bertumpuk karena tidak cukupnya ruangan pada rahang. Beberapa teori berusaha menjelaskan mengapa hal ini terjaid. Salah satu teori adalah bahwa jenis dan tekstur makanan sekarang ini tidak sepadat dan sekasar di masa lampau sehingga kurang stimulasi pada rahang untuk bertumbuh. Pengenalan makanan padat juga lebih lambat dibandingkan masa lalu. Contoh masalah lain sehubungan dengan sempitnya rahang adalah semakin banyak orang yang memerlukan tindakan pencabutan gigi geraham bungsu. Geraham bungsu seringkali kurang tempat untuk bertumbuh.
Faktor keturunan juga memegang peranan dalam maloklusi. Apabila salah satu atau kedua orangtua mempunyai gigi tonggols (rahang atau gigi atas maju) ataupun sebaliknya cakil (rahang bawah maju) dan juga gigi bertumpuk-tumpuk, maka anaknya berpotensi mempunyai masalah yang sama.
Bagaimana kalau gigi jarang-jarang?
Orangtua seringkali mengkawatirkan juga gigi anak yang jarang-jarang. Sebetulnya di masa gigi susu, adalah normal bagi anak untuk mempunyai gigi yang jarang-jarang. Bahkan mulai usia 5 tahun, gigi mungkin tampak lebih jarang-karang lagi karena bertambah besarnya ukuran rahang atas maupun bawah. Sebetulnya hal ini justru menguntungkan karena rahang bertambah besar untuk mencukupi ukuran gigi tetap yang memang jauh lebih besar dibandingkan gigi susunya.
Yang perlu diperhatikan adalah apabila jarak di antara kedua gigi seri tetap atas sangat jauh. Beberapa masalah dapat berkaitan dengan kondisi ini, di antaranya adalah gigi ekstra (disebut mesiodens, dna dapat terlihat di x-ray gigi) atau kulit di bagian dalam bibir atas (frenulum) yang terlalu tebal dan melekat di antara kedua gigi seri atas.
Merawat gigi bertumpuk
Pada masa gigi susu, tidak ada perawatan yang dilakukan untuk anak. Umumnya dokter gigi dapat melihat bahwa ruangan untuk gigi tetapnya kurang dan selanjutnya dilakukan observasi dan pencatatan bagaimana pertumbuhan rahangnya. Pastikan Anda ikut menjaga kebersihan dan kesehatan gigi susu anak. Gigi susu yang dicabut sebelum waktunya karena karies dan infeksi akan menyebabkan makin berkurangnya ruangan untuk gigi tetapnya sehingga meningkatkan potensi gigi tetapnya tumbuh bertumpuk-tumpuk.
Pada masa pergantian menjadi gigi tetap, janganlah terlalu kawatir bila gigi anak agak bertumpuk. Pada beberapa kasus, gigi anak yang awalnya bertumpuk dapat berkurang dengan sendirinya karena prosese pertumbuhan. Anak perempuan bertumbuh sampai usia lebih kurang 13 – 14 tahun, sedangkan anak lelaki akan bertumbuh sampai usia lebih-kurang 16 tahun. Pertumbuhan rahang yang paling pesat sama halnya dengan pertambahan tinggi badan, yaitu pada masa puber.
Waktu perawatan gigi bertumpuk tidak sama pada tiap anak!
Pada beberapa kasus di mana memang jelas terlihat amat kurangnya ruangan untuk gigi tetap, dapat dilakukan beberapa tindakan. Antara lain dengan pengurangan ukuran gigi susunya untuk mengakomodasi ruangan gigi tetap yang kurang, pencabutan gigi susu secara bertahap, dan pemakaian alat-alat tertentu (ekspansi) yang membantu meningkatkan pertumbuhan rahang.
Perawatan apapun yang dilakukan tentunya perlu mempertimbangkan kooperatif-tidaknya anak dan kesiapan anak. Tindakan pencabutan pada anak yang tidak kooperatif dapat mengakibatkan trauma pada anak sehingga menolak perawatan gigi yang justru amat penting selanjutnya. Pemakaian alat ortodonsia (braces/behel/alat ekspansi) jenis apapun perlu kesiapan anak karena adanya rasa tidak nyaman pada pemakaiannya. Alat ortodonsia lepasan perlu tanggung-jawab yang tinggi pada anak. Anak yang belum siap mungkin tidak akan memakai alat, bahkan alat seringkali hilang!
Pada beberapa kasus gigi bertumpuk, ada baiknya menunggu sampai seluruh gigi tetap anak sudah muncul, biasanya pada usia 12 – 14 tahun. Pada umur tersebut, anak umumnya sudah memperhatikan dirinya dan termotivasi untuk memperbaiki penampilan, sehingga lebih kooperatif dan bertanggung-jawab dalam memelihara kebersihan gigi dan alat ortodonsianya.
Apa yang perlu dilakukan?
- Ingatkan anak untuk membersihkan gigi secara teratur dan telaten. Posisi gigi yang bertumpuk lebih menyulitkan anak untuk membersihkan giginya. Pemakaian dental floss (benang gigi) akan membantu membersihkan sela-sela gigi yang tidak dapat bersih dengan sikat gigi saja.
- Karena tempat yang sempit, gigi tetap mungkin keluar miring atau tumbuh di tempat yang tidak semestinya sehingga gigi susu tidak lepas sendiri. Pada keadaan ini, gigi susu sebaiknya dicabut.
- Bawalah anak ke dokter gigi. Dokter gigi anak dapat memonitor tumbuh kembang rahang dan susunan gigi anak, menentukan rencana perawatan yang sesuai untuk anak Anda, dan merujuk ke dokter gigi spesialis untuk meratakan gigi bila diperlukan.
Referensi:
- Lobb WK, Ismalil AI, Andrews CL, Spracklin TE. Evaluation of orthodontic treatment using the Dental Aesthetic Index. Am J Orthod Dentofac Orthop, 106: 70-75
- Proffit WR, Fields HW, Sarver DM. Contemporary Orthodontics. CV Mosby, 4th ed.,2007
- http://www.health24.com/medical/condition_centres