[pullquote]Rumah yang nyaman bukan hanya bagus bentuknya saja, melainkan juga sehat dan penghuninya aktif melakukan aktivitas juga membantu keseimbangan alam.[/pullquote]
Rumah yang nyaman adalah rumah yang dapat memberikan perlindungan kepada penghuninya, seperti menjaga penghuninya dari perubahan cuaca. Selain itu rumah yang nyaman juga dapat memberikan lingkungan yang sehat bagi pemiliknya, karena rumah merupakan lingkungan paling kecil dari bagian keluarga.
Menciptakan lingkungan yang sehat dari rumah dapat dilakukan dari perencanaan dini, seperti menentukan lokasi lingkungan, konstruksi bangunan, penentuan bahan material bangunan, sistem drainase dan manajemen limbah dari rumah. Perencanaan letak ruang yang tepat dan penataan furnitur yang efisien dapat memberikan kenyamanan bagi penghuninya. Selain itu mengoptimalkan hal-hal alami yang ada di sekitar lingkungan seperti mengoptimalkan penghawaan alami untuk di dalam rumah sehingga memberikan udara segar yang cukup, mengoptimalkan cahaya matahari pada pagi hari hingga sore hari untuk sistem pencahayaan alami di dalam rumah.
Rumah ‘menyimpan’ zat kimia
Tanpa kita sadari, kita dekat sekali dengan zat kimia berbahaya yang tanpa sadar sering kita gunakan. Bahaya ini tak terbatas pada fisik kita, juga berefek pada lingkungan sekitar. Memang, jika penggunaannya sesuai dengan peruntukkan tak akan menimbulkan efek bahaya.
- Fosfat. Terkandung pada detergen, zat ini tidak mengandung racun namun dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan pengkayaan unsur hara pada badan air, sehingga menyebabkan pertumbuhan alga (fitoplankton) yang berlebih, dan berefek pada pengurangan oksigen pada badan air akibat pertumbuhan yang tidak berimbang.
- Surfaktan. Terkandung pada detergen, dapat menyebabkan permukaan kulit menjadi kasar, hilang kelembaban alamiyang ada pada kulit dan juga dapat merusak lingkungan. Zat ini sudah dilarang penggunaannya.
- Methylisothiazolinone. Terdapat pada sabun mandi dan syampo, zat yang dapat mempengaruhi sistem saraf. Pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan iritasi kulit.
- Phthalate. Digunakan pada produk PVC hingga parfum dan produk rumah tangga yang berbau harum. Dapat mengganggu hormon testosteron pada pria.
- 2-Butoxyethanol. Terkandung dalam cairan pembersih rumah tangga. Menurut Environmental Protection Agency (EPA) di Amerika Serikat, zat ini dapat menyebaban sakit tenggorakan saat terhirup. Dalam konsentrasi yang tinggi, zat ini dapat mengakibatkan narcosis (penurunan sistem saraf pusat), serta kerusakan pada liver dan ginjal. Sangat berbahaya menggunakan zat ini pada ruangan yang kecil dan minim ventilasi udara.
Kembali ke yang alami
Ada banyak alternatif bahan alami di sekitar kita yang dapat digunakan untuk membersihkan rumah kita dan juga dapat mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Ini dia di antaranya:
a. Baking soda
Baking soda dapat digunakan untuk menggosok benda besi, caranya dengan mencampur baking soda dengan air, lalu gunakan sikat gigi yang sudah tidak terpakai lalu gosokkan pada benda besi seperti keran dan lainnya. Soda dapat berguna untuk membersihkan pakaian yang terkena sirup. Soda juga dapat membersihkan bercak karat pada benda berbahan stainless steel. Campuran minyak lemon dan baking soda dan digunakan untuk membersihkan meja dapur, caranya dengan campuran minyak lemon dan baking soda ditaburkan ke meja dapur, lalu permukaan meja di lap dengan menggukan kain atau spons.
b. Cuka
Cuka dapat digunakan untuk memberihkan kaca jendela, selain itu cuka juga dapat digunakan untuk membersihkan teko, cangkir kopi, dan noda di pakaian. Campuran minyak lemon dan cuka dapat digunakan untuk membersihkan lantai, caranya dengan mencampurkan minyak lemon (10-20 tetes ) dengan cuka secukupnya ke dalam botol ukuran 400 ml, dan disemprotkan sedikit ke lantai kemudian di lap dengan kain pel. Bisa digunakan untuk membersihkan keramik, vynil, dan kayu.
c. Air teh
Air teh dapat digunakan untuk membersihkan peralatan besi yang berkarat, caranya didihkan air teh yang pekat (1 sampai 2 panci ), kemudian rendam peralatan besi yang berkarat beberapa jam, setelah itu bersihkan peralatan yang telah direndam.
Tanaman anti-nyamuk
Untuk menghalau serangga penghisap darah, banyak keluarga yang menggunakan obat atau lotion anti nyamuk. Tahukah Anda bahwa di sekitar kita tanaman yang juga berfungsi sebagai anti-nyamuk. Beberapa tanaman tersebut mungkin sudah ditanam oleh Anda di rumah. Yuk simak apa saja tanaman tersebut.
1. Lavender
Tanaman yang bunganya berwarna ungu ini memiliki fungsi sebagai anti-nyamuk. Cara penggunaannya adalah dengan menggosok-gosokkan bunganya ke kulit. Selain itu dapat dilakukan dengan cara menanam lavender di dekat jendela atau pintu masuk, sehingga aroma dari bunga tersebut bisa masuk ke dalam rumah dengan bantuan udara yang mengalir ke dalam rumah. Namun jangan lupa, untuk menanam bunga lavender diperlukan tempat yang mendapatkan matahari langsung dan membutuhkan intesitas air yang cukup banyak.
2. Rosemary
Tanaman ini daunnya berbentuk seperti jarum, dapat diperbanyak dengan cara di cangkok. Nyamuk tidak suka dengan bau tanaman ini sehingga dapat diletakkan di dekat jendela.
3. Zodia
Mungkin sudah banyak yang tahu bahwa tanaman dari Papua ini berfungsi sebagai anti-nyamuk. Tanaman ini mengeluarkan aroma yang tidak disukai oleh nyamuk, namun bukan berarti tidak akan ada nyamuk nyamuk di rumah. Cara penggunaannya adalah dengan cara digosokkan ke kulit daunnya dan juga dapat ditanam di dekat jendela.
4. Sirih
Ternyata tanaman sirih selain bisa menyembuhkan hidung yang mimisan dapat juga menjadi obat pengusir nyamuk alami. Kita dapat membuat obat ini di rumah, dengan cara menumbuk 10 lebar daun sirih lalu campurkan dengan 200 ml air, kemudian di aduk rata. Oleskan cairan tersebut ke kulit secara merata.
5. Akar wangi
Akar wangi adalah sejenis rumput-rumputan. Tanaman ini mengeluarkan bau yang menyengat sehingga nyamuk tidak suka.
Untuk jenis tanaman pengusir nyamuk yang cukup mudah ditanam ialah tanaman sirih dan zodia, untuk mendapatkan kedua jenis tanaman juga cukup mudah karena keduanya juga tanaman asli Indonesia. Umumnya kedua tanaman ini tersedia di penjual tanaman hias.
Bahasan ini hanya sedikit dari peran aktif yang bisa dilakukan agar rumah sehat dan juga ikut berpartisipasi ‘tak mencemari’ alam. Tergerak untuk mencoba?