Rama, yang baru duduk di bangku TK, tiba-tiba terbangun di tengah malam dan menangis. “Ma, kakiku sakit,” tangis Rama kepada ibunya.
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]A[/dropcap]pakah anak Anda pernah mengalami kondisi yang sama dengan Rama, tiba-tiba terbangun di tengah malam karena kakinya sakit? Kejadian ini bisa menakutkan bagi anak dan membuatnya trauma bila terulang kembali. Ia jadi takut untuk tidur dan selalu minta ditemani. Tidurnya pun jadi tidak nyenyak. Keesokan harinya ia mengantuk dan tampak lesu. Anda perlu mewaspadainya terutama bila sudah terjadi masalah di sekolah. Misalnya nilainya turun akibat sulit berkonsentrasi.
Growing pain, si penyebab nyeri
Anak yang mengeluh kakinya sering sakit tiba-tiba di tengah malam, namun tidak ada keluhan di saat pagi atau siang hari, mungkin mengalami apa yang disebut sebagai growing pain. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki yang tengah mengalami pertumbuhan yang pesat. Yaitu pada usia 3-5 tahun dan 8-12 tahun. Anak dengan telapak kaki yang mendatar lebih banyak mengalami hal ini. Walaupun jarang, rasa nyeri bisa terjadi juga pada lengan. Penyebab rasa sakit ini memang belum jelas. Pemeriksaan oleh dokter seringkali menunjukkan tidak ada kelainan apapun. Pemeriksaan darah atau foto Rontgen juga tidak mengarah ke diagnosis yang jelas. Faktor yang berpengaruh pada timbulnya penyakit ini antara lain postur tubuh anak yang kurang baik (saat berdiri, duduk, atau berjalan), serta stres dialami anak. Walaupun dinamakan growing pain, sebenarnya penyebabnya bukanlah proses pertumbuhan itu sendiri. Karena terjadi pada anak-anak yang sedang mengalami pertumbuhan yang pesat, maka keadaan ini disebut growing pain.
Suatu hasil penelitian menyebutkan bahwa growing pain berkaitan dengan migren (sakit kepala sebelah). Orang dewasa yang mengalami migren seringkali juga mengalami rasa nyeri di kaki yang berlangsung singkat. Penelitian ini menyebutkan, 44 persen anak dengan growing pains mempunyai orangtua yang menderita migren. Namun informasi ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Biasanya anak mengeluh nyeri pada kedua paha atau tungkainya (bisa saja tidak terjadi bersamaan). Nyeri tersebut berasal dari otot, bukan sendi. Coba Anda ingat kembali aktivitas apa saja yang dilakukan anak seharian tadi. Apakah ia banyak berlari-lari, melompat, memanjat pohon, atau main sepak bola? Segala aktivitas tadi memang baik bagi perkembangan anak. Pada masa puncak pertumbuhan, tulang yang tumbuh dengan cepat bisa membuat otot teregang berlebihan selama melakukan aktivitas fisik. Saat ini belum ditemukan hubungan yang jelas antara tingkat aktivitas pada siang hari dengan derajat nyeri pada malam hari. Satu hal yang perlu diingat, rasa nyeri ini akan lenyap tak berbekas keesokan harinya, dan anak kembali aktif seperti biasa.
Dokter menegakkan diagnosis growing pain setelah menyingkirkan kemungkinan lain yang lebih serius. Salah satu perbedaannya adalah pada growing pains anak lebih suka dipegang atau dipijat pada bagian tubuh yang terasa sakit, sedangkan pada penyakit lain yang serius anak tidak suka dipegang karena pergerakan justru akan memperberat rasa sakit.
Jangan remehkan
Sebaliknya, jangan menganggap remeh rasa sakit yang dikeluhkan anak. Cermati dulu adakah tanda-tanda selain yang disebutkan di atas.
- Apakah rasa nyeri hanya mengenai satu kaki atau ada persendian yang bengkak, merah, teraba hangat, dan nyeri bila ditekan?
- Apakah nyeri bertambah bila bagian tubuh tersebut digerakkan? Apakah nyeri menetap hingga keesokan harinya?
- Apakah ada demam atau ruam (kemerahan) di kulit yang tidak jelas penyebabnya?
- Atau, Anda curiga si kecil mengalami cedera, misalnya terjatuh?
Konsultasikan ke dokter untuk mengetahui apakah kondisi ini serius dan perlu pengobatan lebih lanjut.
Berdamai dengan rasa nyeri
Menenangkan anak yang menangis di tengah malam memang butuh kesabaran yang tinggi, apalagi kalau hal ini sering terjadi. Anda pasti terbayang kesibukan yang menanti esok hari. Harus berangkat kerja, jalanan macet, tugas yang menumpuk, semuanya membuat Anda ingin segera melanjutkan tidur yang terganggu, namun anak masih kesakitan dan enggan tidur lagi. Walau bagaimanapun, jangan pernah memarahi si kecil! Ini bukan salah mereka.
Yang bisa Anda lakukan adalah menenangkan mereka dan meyakinkan bahwa rasa sakit akan hilang sebentar lagi (biasanya nyeri berlangsung kurang dari satu jam). Anda juga bisa memijat pelan-pelan bagian yang sakit, biasanya di daerah paha, belakang lutut, tungkai bawah, atau pergelangan kaki. Kompres hangat di bagian yang sakit biasanya membuat anak nyaman. Kondisi ini jarang memerlukan obat penghilang rasa sakit (analgesik) karena rasa sakit sudah menghilang sebelum obat mulai bekerja.
Ajari peregangan. Nah, apa yang bisa dilakukan anak untuk mengurangi nyeri? Kita tahu bahwa sebelum berolah raga kita perlu melakukan peregangan (stretching). Begitu juga dengan anak Anda. Ajarkan peregangan pada anak supaya ia bisa melakukannya sebelum beraktivitas atau berolah raga. Peregangan dilakukan pada setiap kaki selama 20-30 detik. Hal ini bertujuan untuk menghindari otot yang “kaget” dan teregang berlebihan. Jika aktivitas tertentu menyebabkan timbulnya growing pain, untuk sementara beritahu anak agar tidak melakukan aktivitas tersebut dan banyak beristirahat dulu.
Munculnya growing pain tidak dapat dicegah. Namun Anda dapat merasa lega karena rasa nyeri biasanya bersifat hilang timbul, mungkin terjadi selama beberapa hari lalu menghilang, dan beberapa bulan kemudian muncul lagi. Intensitas nyeri bervariasi pada setiap episode dan berbeda pada tiap anak. Seiring berjalannya waktu, rasa nyeri ini akan hilang selamanya dari kehidupan anak.
Referensi :
- Pang D, Newson T, Budd C, Gardiner M, Musculoskeletal disorders. Crash course paediatrics. 2nd ed. Mosby, London. 2005.
- Distant healer. Growing pains in children: Facts or fiction? http://www.distanthealer.co.uk/growingpains.htm
No Comments
anak laki-laki saya sekarang berumur 5 thn termasuk dalam anak yang sering mengalami keluhan seperti ini, biasanya rasa sakit ini timbul kalau dia sedang kesal atau stres, pernah juga setelah sakit demam tinggi selama 3 hari dia tidak mau menjejakkan kakinya karena merasa sakit di bagian betis, sampai kemana-mana harus digendong namun setelah 3 hari berikutnya dia sudah tidak merasakan sakit lagi dan mau beraktifitas seperti biasa. pada awalnya saya khawatir apakah keluhan sakit di kakinya merupakan tanda-tanda sakit yg serius.. tapi dengan adanya info diatas perasaan khawatir tersebut berkurang , thanks anakku
Sama persia dengan yang di alamai anak saya,,, semoga tidak menjadikan sakit serius dan segera sehat kembali…kasian,, jalannya harus pincang2…
anak saya perempuan umur 5,5 tahun, sering mengeluh capek, sakit, di bagian paha depan, lutut belakang dan kadang di persendian jari jari tangannya. apakah ini yang disebut growing pain? terus mengkonsumsi obat pengurang rasa sakit tidak berbahaya?