Dear Dr. Damar,
Dok, saya tengah hamil usia tiga minggu. Begini Dok, saya ingin memiliki berat badan yang tidak terlalu berlebihan saat hamil, pernah dengar ada istilah “hamil pintar”, dimana artinya kenaikan berat badan hanya terpusat pada janin, bukan ibunya. Apakah benar demikian Dok? Di sisi lain, katanya kalau hamil tidak boleh diet ini itu. Mana yang benar Dok? Mohon saran. Terima kasih.
Diana Hasnaria. Cilegon
========================================================================================
Ibu Diana di Cirebon,
Saya mengapresiasi niat ibu untuk mengatur berat badan selama kehamilan. Karena memang seharusnyalah kehamilan dijalankan dengan persiapan yang matang, sebagai tanggung jawab kita untuk mendapatkan generasi penerus yang berkualitas.
Dalam kehamilan yang normal, penambahan berat badan ibu berhubungan langsung dengan berat bayi lahir. Jadi ibu hamil yang kekurangan nutrisi akan melahirkan bayi berat lahir rendah. Sedangkan ibu hamil dengan penambahan berat badan yang berlebihan menyebabkan bayi berat lahir berlebih.
Penambahan berat badan saat kehamilan terutama ditentukan oleh jumlah asupannya, disamping pengaruh faktor genetik dan lingkungan.
Asupan apa yang dianjurkan untuk ibu hamil, sebetulnya mengacu pada nutrisi seimbang. Di dalam nutrisi seimbang makronutrien dan mikronutrien harus terpenuhi. Makronutrien itu seperti karbohidrat, protein, dan lemak, sedangkan mikronutrien seperti vitamin dan mineral.
Secara umum penambahan berat badan ibu hamil yang dianjurkan dapat dilihat pada tabel berikut.
Berat badan sebelum hamil | Rekomendasi penambahan berat badan |
Kurus (IMT < 18.5) | 13 – 18 kg |
Normal (IMT 18.5 – 24.9) | 11 – 16 kg |
Kegemukan (IMT 25 – 29.9) | 7 – 11 kg |
Obesitas (IMT 30 atau lebih) | 5 – 9 kg |
Ibu hamil yang memulai kehamilannya dengan kondisi sehat dan berat normal, cukup menambah sedikit berat badan (kurang dari 2 kg) pada trimester pertama. Caranya dapat dengan menambahkan asupan 150-200 kalori per hari. Sedangkan pada trimester berikutnya pertambahan berat badan yang tetap sangat penting kira-kira 1.4-1.8 kg sebulan sampai bersalin, yang dapat dengan menambah asupan 300 kalori sehari.
Selain kalori, variasi makanan juga perlu diperhatikan, karena misalnya protein dan lemak yang diperoleh dari daging sapi akan berbeda dengan yang dari daging ikan. Protein susu sapi berbeda dengan protein susu kedelai.
Untuk lebih jelasnya hendaknya ibu mendiskusikan hal ini dengan dokter ibu, supaya bisa diidentifikasi kebutuhan ibu apa dan direncanakan tata laksana yang sesuai dengan kebutuhan ibu.
Demikian jawaban saya mudah-mudahan bermanfaat.