Kaget saat melihat tes kehamilan Anda positif? Padahal si sulung baru saja berusia satu tahun…
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]L[/dropcap]ima puluh persen kehamilan ternyata terjadi secara tidak sengaja. Ada yang menyambut gembira, ada pula yang berkeluh kesah. Tapi, ada banyak alasan mengapa kehamilan harus disambut positif, terlepas apakah kehamilan itu “kebobolan” ataupun memang direncanakan. Inilah beberapa di antaranya.
Pertama, sikap positif tak hanya menjadi bekal saat janin tumbuh, tetapi saat janin belum lagi terbentuk. Dari mulai bertemunya sel telur dan sperma hingga mudigah tertanam dalam rahim turut dipengaruhi oleh sikap positif ibu. Sehatkah gaya hidup Ibu, positifkah sikap Ibu terhadap kehamilan yang akan terjadi. Mengapa? Sikap positif akan membuat ibu memberikan nutrisi dan lingkungan terbaik untuk pembentukan dan pertumbuhan si janin kelak.
Kedua, penelitian menunjukkan sikap positif akan membuat Ibu lebih kuat menghadapi gangguan mual muntah di trimester pertama. Bulan demi bulan, ketika keluhan bertambah, sikap positif inilah yang akan menjaga ibu tetap optimis menghadapi hari demi hari sampai si kecil lahir.
Sikap positif akan membuat ibu menghadapi kehamilan dengan penuh kebahagiaan. Tubuh akan merespon kebahagiaan ini dengan sinyal-sinyal positif. Nutrisi ibu terjaga, berat janin pun bertambah, pertumbuhan pun menjadi cepat. Penelitian menunjukkan, sikap depresi selama kehamilan akan meningkatkan komplikasi kehamilan, misalnya persalinan prematur atau pertumbuhan janin yang terhambat. Belum lagi, depresi selama kehamilan akan berpotensi menimbulkan baby blues yang lebih berat.
Para ahli pun menyadari kalau kebahagiaan atau sikap positif ibu amat mempengaruhi kelancaran persalinan. Semua prosedur persalinan saat ini sangat memperhatikan kenyamanan ibu. Karena, kenyamanan akan memudahkan ibu mengeluarkan sang janin lewat tenaganya sendiri, proses persalinan pun menjadi mudah dan cepat.