Rekomendasi WHO tentang pemberian makanan padat kepada bayi, bukan tanpa pertimbangan, melainkan dengan melihat kesiapan si kecil menerima makanan padat pertamanya.
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]A[/dropcap]ktivitas makan sesungguhnya bukan hanya menyoal memenuhi kebutuhan nutrisi anak semata, namun merupakan rangkaian proses fisiologis yang rumit. Proses ini bergantung pada dua faktor yang berhubungan erat satu sama lain, yakni struktur anatomis dan fungsinya.
Tahapan refleks oro-motor pada bayi
- Struktur anatomi yang terlibat pada proses menelan adalah rongga oral, faring, laring, esofagus. Struktur rongga mulut meliputi bibir, gigi, langit-langit, amandel, dasar mulut, dan lidah.
- Ada beberapa perbedaan anatomi pada mulut dan tenggorokan antara bayi baru lahir dan orang dewasa. Perbedaan ini menunjang kemampuan fungsionalnya sampai usia 3-4 bulan.
- Pada bayi baru lahir rahang bawah kecil, lidah bersentuhan dengan dasar mulut, langit-langit dan gusi serta bagian dalam pipi. Sehingga kemampuan bayi adalah mengisap (suckling). Struktur suckling pads yang yang terletak pada bagian lateral rongga mulut membantu bayi menekan dan mengisap puting susu ibu. Ini membantu bayi agar tetap bisa menyusu meskipun dalam posisi telentang.
- Seiring pertambahan usia, pertumbuhan kepala dan leher serta rongga mulut bayi mengalami perubahan. Refleks mengisap berangsur menghilang, refleks lidah bergerak ke atas dan ke bawah. Dan pada usia 6 bulan, muncul refleks mengunyah.
- Setelah usia 6 bulan, bayi belajar mengatur proses mengisap, menelan, dan bernapas dengan tenggang waktu lebih lama.
Perkembangan keterampilan makan
Sejalan dengan pertumbuhan struktur anatomis serta pematangan neurologis, gerakan refleks secara berangsur akan menghilang, dan diganti oleh gerakan volunter terutama pada fase oral. Perkembangan keterampilan makan sejalan dengan tipe makanan yang dikonsumsi dan cara pemberian makanan.
Proses makan pada anak bukanlah sekadar untuk memenuhi kebutuhan gizi semata, melalui makan:
- anak-anak belajar dan mempraktekkan keterampilan oro-motor
- keterampilan motorik kasar dan halus
- keterampilan berkomunikasi dengan orang tua/pengasuhnya
Mengingat perkembangan oro-motor yang berlangsung secara bertahap tersebut, maka jenis makanan anak pun perlu disesuaikan, misalnya begitu dilahirkan maka bayi diberikan ASI (menyusu), lalu makanan semi padat, dan terus ditambahkan tekstur dan jenisnya sesuai kematangan oro-motor anak.
Harus tepat waktu
Pemberian makanan pendamping ASI (PASI) sebaiknya tepat waktu, tidak boleh terlambat atau terlalu dini. Mengapa ?
Terlambat
- potensial untuk terjadinya gagal tumbuh
- defisiensi zat besi
- gangguan tumbuh kembang
Terlalu dini
- risiko diare, dehidrasi
- produksi ASI menurun
- senstisasi alergi
- gangguan tumbuh kembang
Kapan saat yang tepat?
WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, yang dilanjutkan dengan makanan padat pendamping ASI, atas pertimbangan
- kematangan oromotor (4-6 bulan)
- kematangan saluran cerna (sekitar 6 bulan)
- Kematangan system imun (sekitar 6 bulan)
Proses makan sejatinya adalah proses alamiah, namun dibutuhkan pengetahuan yang cukup dari orang tua, karena juga melibatkan factor psikologis, yang melibatkan interaksi anak dengan orang tua atau pengasuhnya.