[quote type=”center”]Kebanyakan orang cenderung menggunakan label “jutek” ke perilaku tidak ramah, seperti sulit bergabung dengan teman baru, marah-marah, dan enggan menjawab tegur sapa orang lain. Kalaupun menjawab, singkat saja.[/quote]
“Jutek” dalam literatur bahasa Inggris lebih sering dikenal dengan kata “Grumpy.” Perasaan tidak nyaman yang bersifat situasional dan cenderung memengaruhi hubungan sosial dengan orang lain. Jadi anak jutek sifatnya berubah-ubah, dapat diubah, dan jelas bukan turunan. “Jutek” dapat muncul sejak anak 1 tahun namun biasa dikeluhkan ketika sudah usia sekolah, dimana anak mulai bersosialisasi.
Apa kata ahli?
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]S[/dropcap]ikap jutek dipengaruhi temperamen anak: Yang membedakan pribadi satu dan lainnya adalah cara berpikir, berperilaku, atau bereaksi. Secara umum dikenal tiga tipe tempramen yaitu easy/flexible, difficult/ feisty, dan slow to warm up/cautious. Anak jutek adalah anak dengan tempramen difficult/feisty yang memiliki ciri berikut :
- Memiliki jam biologis yang tidak rutin (seperti BAB tidak di rentang waktu yang sama setiap harinya).
- Jarang tampil bahagia dan tersenyum
- Sering menangis secara keras
- Sulit untuk ditenangkan ketika sedih atau menangis
- Cenderung sulit tidur
- Enggan mencoba hal baru
- Membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan rutinitas yang baru
- Cenderung bereaksi berlebihan terhadap cahaya terang, suara keras, dan suara yang tiba-tiba muncul.
- Tidak nyaman digendong/dipeluk. Anak cenderung merengek atau menangis saat dimandikan atau diganti popok.
- Sering menangis keras tanpa ada penyebab yang jelas dan sulit berhenti.
- Cenderung menyita seluruh waktu dan perhatian orangtua. Terkadang orangtua anak difficult temperament merasa habis kesabarannya.
Proses belajar lain yang dapat memicu kemunculan sikap jutek adalah proses identifikasi dan internalisasi. Ketika anak merasa sikap jutek yang ditampilkan oleh pengasuh, saudara, atau temannya membuat orang tesebut mendapatkan perhatian lebih dari lingkungan sekitarnya, maka anak cenderung melakukan hal sama.
Bagaimana menghadapi anak jutek ?
Tersenyum: Sikap jutek merupakan cara anak menyampaikan ketidaknyamanan yang ia rasakan, dengan harapan memperoleh bantuan untuk mengatasinya. Senyuman tulus menandakan bahwa orangtua menerimanya apa adanya dan akan selalu menolongnya. Senyuman yang tulus dan konsisten sering kali berhasil menenangkan anak dan melembutkan sikapnya.
Pahami penyebabnya: Cermati, apa pemicu sifat anak, misalnya yang bersifat obyektif (cuaca panas yang menyengat) atau subjektif (AC ruangan kurang nyaman).
Bahas bersama-sama dengan anak: kemungkinan penyebabnya di waktu dan tempat yang tepat: Pembahasan solusi secara objektif diperlukan agar dikemudian hari anak dapat menemukan dan mengaplikasikan pemecahan masalah di kehidupan sehari-hari. Pembahasan ini sebaiknya dilakukan secara personal di tempat dan waktu yang nyaman bagi anak.
Penuhi kebutuhan dasarnya seperti makan, minum air putih, tidur, dan main: Tidak/belum terpenuhinya kebutuhan dasar seringkali membuat anak menampilkan sikap tidak ramah (jutek). Anak yang belum istirahat siang kemungkinan menolak bermain dengan teman-teman di sore hari. Anak yang belum makan siang, kemungkinan akan marah dan ketus saat diinstruksikan untuk mandi sore.
Ajak anak beraktivitas diluar rutinitasnya: seperti berkebun, memasak, atau mencuci mobil bersama. Mengapa? Jutek bisa jadi muncul sebagai tanda kebosanan/ ketidaknyamanan terhadap rutinitas. Oleh karena itu, kegiatan kreatif dan menantang diharapkan dapat membantu.
Berikan kesempatan untuk mengembangkan minatnya: Rutinitas akademis di sekolah dapat membuat anak penat dan tidak nyaman. Anak mungkin menjadi jutek karena bosan dengan rutinitas tugas dan belajar yang ada. Sebaiknya anak diberikan kesempatan untuk mengembangkan minatnya baik secara individu atau kelompok. Keterlibatan dalam kelompok yang memiliki minat yang sama dapat membantu anak menjadi lebih tenang dan bahagia.
Mencari bantuan profesional: Jika sikap anak sudah membahayakan dirinya dan orang lain di sekitarnya, konsultasikan dengan professional terkait untuk memperoleh pertolonga