[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]K[/dropcap]eputihan (fluor albus) merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan dapat merupakan hal yang normal namun dapat juga disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur atau parasit. Infeksi dapat menjalar ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat buang air kecil.
Keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.
Keputihan yang harus diwaspadai adalah keputihan yang bersifat patologis (bukan respon tubuh normal), di mana cairan berwarna kekuningan hingga kehijauan, jumlahnya banyak, kental, serta berbau tidak sedap, dan sangat gatal. Keputihan jenis ini harus diwaspadai, karena menjadi salah satu indikasi gejala kanker leher rahim. Jika Anda mengalami, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan diobati.
Berbagai penyebab
Keputihan karena infeksi dapat disebabkan oleh jamur Candida, parasit Trichomonas vaginalis (ditularkan terutama lewat hubungan seks sehingga termasuk salah satu dalam penyakit menular seksual/PMS), lewat perlengkapan mandi (handuk), atau bibir kloset yang telah terkontaminasi. Penyebab keputihan patologis yang lain adalah bakteri Gardnella dan virus.
Keputihan juga dapat disebabkan oleh alergi akibat benda yang dimasukkan secara sengaja atau tidak ke dalam vagina, seperti tampon, obat atau alat kontrasepsi, rambut kemaluan serta benang yang berasal dari selimut, celana, dan lainnya. Selain itu, keputihan dapat juga disebabkan karena luka misalnya tusukan, benturan, tekanan atau iritasi yang berlangsung lama.
Keputihan akibat infeksi yang dibiarkan tidak diobati dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kemandulan. Hal ini dikarenakan infeksi meluas ke rongga rahim, saluran telur, sampai ke indung telur dan bisa menyebar sampai ke dalam rongga panggul.
Bisa dicegah kok…
Untuk mencegah keputihan dapat dilakukan hal-hal berikut:
- Selalu menjaga kebersihan, terutama kebersihan organ intim
- Perhatikan cara membasuh organ intim yang benar, yakni dari depan ke belakang, setiap kali buang air kecil dan buang air besar. Setelah itu keringkan dengan handuk bersih
- Kenakan celana dalam berbahan katun, hindari celana panjang yang terlampau ketat karena akan menyebabkan kelembaban tinggi
- Untuk keputihan ringan gunakan larutan antiseptik, tapi ingat jangan berlebihan karena justru akan membunuh flora normal vagina
- Hindari terlalu sering menggunakan tisu toilet atau tisu harum karena mungkin dapat mengiritasi vagina
- Perhatikan kebersihan sekeliling, terutama kebersihan toilet, bibir kloset, gayung, dan bak mandi untuk menghindari kuman yang mungkin tertinggal
- Bagi Anda yang sudah menikah, infeksi dapat ditularkan melalui hubungan intim, jadi jangan berganti-ganti pasangan
Referensi
- Cunningham GF, Macdonald PC, Gant NF, et al. William Obstetrics. 20th ed. Appleton and Lange, USA. 2002.
- Ann J. Davis, MD: Which ia better for diagnosis leukorrhea. Womenś Health, Jan 2009. ww.jwatch.org