[pullquote]Belajar tidur sendiri merupakan sesuatu yang tidak mudah bagi anak. Ada rasa takut, hilangnya perasaan aman karena berpisah dengan orangtua, perasaan sedih, bahkan marah atas perubahan ini.[/pullquote]
Terkadang orangtua memaksakan kehendak yang akhirnya menimbulkan adu kekuasaan dan impulsifitas pada anak. Ada baiknya jika anak dapat melalui semua tantangan ini dengan perasaan nyaman dan penuh keyakinan. Ini merupakan modal utama mereka untuk menghadapi tantangan lain dalam perjalanan hidupnya.
Catatan kecil
- Sediakan tempat tidur sendiri untuk anak di kamar tidur orangtua. Tidurlah bersama anak di tempat tidur yang baru tersebut.
- Setelah anak merasa nyaman dengan tempat tidur barunya, temani anak saat akan tidur, dan tinggalkan jika telah tertidur.
- Jika kamar si kecil telah siap, pindahkan piranti miliknya. Temani anak di kamarnya yang baru. Dongengkan sebelum tidur atau perdengarkan lagu agar dia merasa nyaman.
- Sedikit demi sedikit kurangi kedekatan fisik dengan anak saat menjelang tidur.
Apa yang dapat dilakukan orangtua?
- Ajak anak bermain keesokan harinya. Bagi anak perubahan ini mungkin sangat berat, mengajaknya bermain akan membuat anak lebih nyaman. Biarkan anak menentukkan permainannya.
- Ajak anak bermain pura-pura (pretend play) bertemakan tentang tidur sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan atau tanpa bantuan alat permainan. Misalnya anak kelinci tidak mau tidur sendiri, mama kelinci akan menemani.
- Pahami perasaan anak untuk mengatasi perasaan tidak nyaman ini. Hal ini juga akan membangun rasa percaya anak terhadap orangtua.Untuk berempati terhadap anak, gunakan semua ekspresi wajah, suara, dan bahasa tubuh untuk menenangkannya.
Ingat, ini masalah tega dan tidak tega, jangan sampai upaya menegakkan disiplin gagal hanya karena Anda tidak tega melihat wajah si kecil yang memelas. Ayo Bunda, pasti si kecil bisa.
Referensi:
- Greenspan Stanley I, M.D.; Wieder Serena, Ph.D, Child with Special Need, 2006