Dear Dr. Tjhin,
Karena suami istri bekerja, saya terpaksa menitipkan anak semata wayang ke neneknya. Pagi kami antar, malam kami jemput. Otomatis hanya Sabtu dan Minggu kami bisa bersamanya seharian penuh.
Masalahnya Dok, nenek dan kakeknya amat memanjakan putera kami yang baru berusia 2,5 tahun itu. Misalnya dalam soal makan, kini putera kami sulit sekali diajak makan menu sehat (nasi, sayur plus lauk pauk). Ia lebih suka makan fast food (ayam goreng, kentang goreng, dsb). Demikian juga soal televisi, kini putera kami amat gemar nonton televisi. Wah, di satu sisi kami merasa aman menitipkan anak kami, tetapi di sisi lain ada kebiasaan yang ia adopt dari kakek neneknya. Mohon saran Dokter.
Frida, Widya Chandra, Jakarta Selatan
Dear Ibu Frida,
Terima kasih atas partisipasinya. Pola asuh yang diterapkan pada seorang anak memang sebaiknya bersifat seragam dan konsisten. Penerapan pola asuh yang beragam akan membuat anak menjadi bingung dan cederung untuk mengikuti bentuk pola asuh yang paling mudah dan memberikan rasa nyaman bagi dirinya. Yang paling berbahaya ádalah jika pola asuh tersebut adalah dalam bentuk pemanjaan dan permisif dalam arti selalu memberikan apa yang anak inginkan dan tidak pernah memberikan masukkan mana yang ‘boleh’ dan ‘tidak boleh’ di lakukan.
Dalam kasus yang ibu uraikan tampaknya putera ibu hidup dalam lingkungan yang mempunyai berbagai macam bentuk pola asuh. Di satu pihak tampaknya nenek dan kakeknya selalu memberikan segala yang ‘baik’ menurut sudut pandang mereka, dan tidak membicarakannya terlebih dahulu dengan anda selalu orang tuanya, sehingga terjadi kontradiksi pada satu atau beberapa hal. Kondisi ini membuat anda menjadi kelabakan karena apa yang ‘baik’ bagi mereka ternyata tidak sesuai dengan persepsi ‘baik’ menurut anda. Akibat yang terjadi adalah apa yang ibu ceritakan kepada saya, putera ibu cenderung membantah dan menolak apa yang ditawarkan anda, karena tawaran itu ternyata tidak atau belum memenuhi target kenikmatan yang biasa ia dapatkan dari kakek dan neneknya.
Sebaiknya anda berkomunikasi secara aktif dan berkompromi dengan kakek dan neneknya sehingga mereka tahu apa yang sebaiknya diberikan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan kepada putera anda. Jika kalian sudah sepakat dan sejalan maka semua hal yang anda keluhkan akan berkurang sedkit demi sedikit dan akhirnya semua akan memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak ibu. Selamat mencoba.