Di zaman yang serba praktis sekarang ini, sebagian orang lebih memilih
untuk mengkonsumsi makanan dalam kemasan daripada makanan segar.
Alasannya bisa karena keterbatasan waktu, atau semata-mata mengikuti
tren. Hal ini tidak sepenuhnya salah, yang penting kita mengetahui
keamanan dan kandungan gizi makanan tersebut, antara lain dengan
mencermati label yang tertera.
Pada saat berbelanja, seringkali kita membeli makanan dalam kemasan tanpa mengetahui dengan pasti apa yang terkandung di dalamnya. Membaca label makanan agaknya belum menjadi budaya dalam masyarakat kita. Walaupun kecil dan terletak di bagian belakang kemasan, label makanan sangat penting, dan seyogyanya kita meluangkan waktu sejenak untuk membacanya. Membaca label akan membantu kita dalam memilih makanan sehat. Pola makan sehat membantu mengurangi risiko terkena penyakit seperti obesitas, hipertensi, stroke, sakit jantung, dan diabetes. Jadi, langkah untuk menuju pola hidup sehat dapat dimulai dengan membaca label makanan yang Anda beli.
Isi label makanan
Label makanan dicantumkan agar konsumen mengetahui keamanan dan kandungan gizinya. Informasi yang dicantumkan antara lain nama produk, sertifikasi halal, komposisi, informasi gizi, waktu kadaluwarsa, identifikasi asal produk, dan lain-lain. Sertifikasi halal penting karena sebagian besar masyarakat kita adalah muslim. Kehalalan dilihat dari bahan dan proses pembuatan makanan.
Komposisi makanan mencakup semua bahan yang digunakan dan dimulai dengan jumlah terbanyak. Jadi apabila lemak atau gula ditulis pada urutan pertama, berarti produk makanan tersebut mengandung banyak lemak atau gula. Zat aditif sering ditambahkan pada makanan kemasan sebagai pengawet, pewarna, penyedap, pengental, stabilisator, dan sebagainya. Zat aditif ini perlu dicantumkan pada label. Informasi gizi biasanya dihitung untuk setiap 100 gram produk sehingga mudah dibandingkan dengan produk sejenis.
Waktu kadaluwarsa
Keamanan makanan harus selalu menjadi prioritas utama. Sebelum membuka makanan kemasan, lihat dulu sudah kadaluwarsa atau belum. Waktu kadaluwarsa dapat ditulis dengan tiga cara yaitu tanggal akhir konsumsi (use by), tanggal akhir penggunaan optimal (best before), dan tanggal pembuatan (production date).
- Tanggal akhir konsumsi dicantumkan pada makanan kemasan yang mudah rusak seperti susu pasteurisasi, yogurt, krim, dan keju.
- Tanggal akhir penggunaan optimal digunakan pada makanan kemasan yang masa simpannya lebih dari 6 minggu, misalnya minuman, produk beku, dan bumbu dapur.
- Tanggal pembuatan dipakai untuk produk yang masa simpannya lama seperti susu bubuk.
Informasi gizi
Biasakan diri Anda untuk mencari hal-hal mengenai informasi gizi di bawah ini pada label makanan:
- Takaran penyajian: Artinya berat makanan atau ukuran yang lazim untuk satu kali konsumsi (mi-salnya 35 gram atau 4 sendok makan).
- Jumlah sajian per kemasan: Ingatlah bahwa satu kemasan dapat mengandung lebih dari satu takaran penyajian. Cara menghitungnya mudah, yaitu membagi berat bersih dengan takaran penyajian.
- Energi: Dicantumkan dalam kilo kalori atau kilo Joule (1 kkal = 4,2 kJ).
- Lemak: Jumlah lemak total perlu diperhatikan, tetapi lebih baik lagi apabila dicantumkan pula jumlah lemak jenuh karena dapat meningkatkan kolesterol darah.
- Kolesterol: Kadar kolesterol darah yang tinggi dapat mengakibatkan penyakit jantung.
- Sodium (garam): Jumlah garam perlu diperhatikan apabila Anda menderita penyakit darah tinggi (hipertensi).
- Karbohidrat: Dibagi menjadi 2 jenis yaitu karbohidrat kompleks (serat) dan karbohidrat sederhana (gula). Asupan serat perlu kita perbanyak, dan sebaliknya gula perlu dikurangi. Diet tinggi serat terbukti dapat mengurangi risiko kanker dan penyakit jantung. Gula berfungsi sebagai sumber energi, namun asupannya perlu dibatasi karena dapat mengakibatkan obesitas.
- Vitamin dan mineral: Perlu dicantumkan empat vitamin dan mineral yang penting untuk memelihara kesehatan yaitu vitamin A, vitamin C, zat besi, dan kalsium.
- % Angka Kecukupan Gizi (AKG): ditentukan berdasarkan diet 2000 kkal.
Agar Tidak Salah Persepsi
Istilah pada label makanan memang seringkali membingungkan. Hanya beda satu kata saja, artinya sudah berbeda. Jangan terkecoh oleh istilah yang kedengarannya bagus, tetapi sebenarnya tidak persis seperti yang Anda bayangkan. Apakah Anda mengetahui beda antara kata bebas, rendah atau dikurangi? Daftar berikut ini dapat membantu Anda untuk mendapatkan pemahaman yang benar mengenai istilah-istilah tersebut:
1. Kalori
Bebas kalori (calorie free): Kurang dari 5 kalori per takaran penyajian
Rendah kalori (low calorie): Kurang dari 40 kalori per takaran penyajian
Kalori dikurangi (reduced/less calorie)
2. Lemak total
Bebas lemak (fat free): Kurang dari 0,5 gram per takaran penyajian
Rendah lemak (low fat): Kurang dari 3 gram per takaran penyajian
Lemak dikurangi (reduced/less fat)
3. Lemak jenuh
Bebas lemak jenuh (saturated fat free): Kurang dari 0,5 gram per takaran penyajian
Rendah lemak jenuh (low saturated fat): Kurang dari 1 gram per takaran penyajian
Lemak jenuh dikurangi (reduced/less saturated fat)
4. Kolesterol
Bebas kolesterol (cholesterol free): Kurang dari 2 mg per takaran penyajian
Rendah kolesterol (low cholesterol): Kurang dari 20 mg per takaran penyajian
Kolesterol dikurangi (reduced/less cholesterol)
5. Sodium (garam)
Bebas garam (sodium free): Kurang dari 5 mg per takaran penyajian
Rendah garam (low sodium): Kurang dari 140 mg per takaran penyajian
Garam dikurangi (reduced/less fat)
6. Gula
Bebas gula (sugar free): Kurang dari 0,5 mg per takaran penyajian
Gula dikurangi (reduced/less sugar)
Istilah dikurangi (reduced/less) berarti lebih rendah 25% daripada produk reguler. Istilah ini tidak sama artinya dengan kata “bebas” atau “rendah” dan mungkin masih mengandung cukup banyak zat gizi tersebut.
Referensi:
- US Food and drug administration: Center for foor safety and applied nutrition. How to understand and use the nutrition facts tabel. http://www.cfsan.fda.gov
- University of Iowa: The department of food and nutrition services. How to read a food label. http://www.uihc.uiowa.edu/fns/Nutritional/FoodLabel.htm
No Comments
Test