Pagi hari itu ruangan lt.4 RS. Bunda Margonda Depok dipenuhi para orang tua yang antusias mengikuti Talkshow Ibu Peduli Alergi. Banyak hal yang dishare oleh nara sumber dan majalah Anakku dengan para audien.
Dibuka oleh Ibu Elok Satiti yang mengemukakan pentingnya mengamati toleransi protein susu sapi. Acara di awali dengan presentasi tentang Nutrisi untuk tumbuh kembang optimal balita yang juga menyinggung sedikit banyak tentang protein susu sapi dari dr. Desiana Nurhayati, SpA dari Rumah Sakit Bunda Margonda Depok. Alergi dapat diturunkan dari orang tua, kakek atau nenek penderita. Jadi para peserta di minta mewaspadai gejala alergi yang mungkin timbul.
Nutrisi seimbang adalah asupan makanan yang mengandung gizi lengkap sesuai yang dibutuhkan bayi dan anak pada masing-masing usia. Bayi rentan terhadap alergi makanan.
Alergi susu sapi (ASS) merupakan jenis alergi makanan yang paling sering dijumpai pada anak usia kurang dari 2 tahun. ASS terjadi karena reaksi kekebalan tubuh terhadap protein yang terkandung di dalam susu sapi.
Kemudian acara dilanjutkan dengan dr. Wienie Purbosari yang menegaskan bahwa susu pertumbuhan berbahan dasar isolat protein kedelai (soya) untuk membantu mengoptimalkan pertumbuhan anak usia 1 tahun keatas yang alergi susu sapi. Bunda diajarkan cara menyimpan kaleng di tempat yang sejuk dan kering (suhu ruang), tutup rapat-rapat, jangan disimpan di lemari pendingin, serta kaleng susu yang sudah dibuka sebaiknya habiskan dalam waktu 3 minggu. Isomil terbukti secara klinis :
- Meredakan dengan cepat gejala alergi yang umum terjadi
- Mendukung pertumbuhan anak secara normal, setara dengan susu sapi
- Mendukung mineralisasi tulang normal, setara dengan susu sapi
- Dapat ditoleransi dengan baik oleh anak dengan alergi susu sapi