Mengapa bayi menangis? Karena cuma itu yang ia bisa lakukan untuk berkomunikasi dengan sekitarnya. Ayo ibu, pahami makna tangisan si buah hati.
Menangis adalah cara bayi menyampaikan keinginannya. Bayi mempunyai bahasanya sendiri. Menendang, melambaikan tangan, memutar kepala, dan berbagai macam tangisannya adalah komunikasi bayi. Menghadapi bayi yang menangis dan tidak dapat menghentikan tangisannya menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan. Melalui pengamatan, kesabaran, dan pengalaman, kita akan belajar banyak dalam mengetahui apa yang bayi ingin sampaikan.
“Ma, aku lapar…”
Bayi menangis jika lapar. Tangisannya akan berulang-ulang. Pertama, ia menangis lalu berhenti sejenak untuk mengambil napas, menangis lagi, berhenti sejenak untuk mengambil nafas, demikian seterusnya. Tangisan karena lapar biasanya akan berlangsung terus menerus, iramanya teratur, dan lama kelamaan bertambah keras. Kapan bayi Anda terakhir minum susu?
“Popokku basah…”
Bayi lebih nyaman jika pakaiannya bersih dan kering. Begitu pula dengan popoknya, jika basah atau kotor, bayi akan menangis sebagai pertanda dia merasa tidak nyaman dan ingin popoknya segera diganti. Tangisan bayi seperti ini biasanya perlahan namun lama kelamaan makin keras sehingga mirip tangisan lapar. Coba periksa popoknya atau bagian punggungnya. Pastikan juga pakaiannya tidak dalam kondisi basah.
“Ma, aku capek …”
Bayi biasanya lebih cengeng jika kelelahan. Tangisan bayi biasanya merengek, terus menerus, diikuti dengan gerakan tangan yang menggosok-gosok pada mata dan wajah, serta memutar kepalanya dari satu sisi ke sisi lainnya. Hindari hal ini dengan selalu menetapkan waktu tidur secara rutin agar bayi dapat beristirahat. Perlu diingat bahwa bayi baru lahir memerlukan waktu 16 jam untuk tidur setiap harinya. Beberapa bayi lainnya membutuhkan waktu yang lebih lama. Bila bayi Anda terlihat kelelahan atau mengantuk, ayunlah atau berikan usapan yang menenangkan sampai dia tertidur.
“Aku ingin main…”
Tangisan bayi saat merasa bosan biasanya pendek-pendek dan diselingi dengan keheningan. Cobalah ajak ia bermain. Berikan buku-buku bergambar atau mainan yang menarik. Atau coba untuk membawanya berjalan-jalan di luar rumah, atau berkeliling dengan kendaraan. Tangisnya akan berlanjut jika Anda tidak segera mendekatinya dan mengajaknya bermain.
“Perutku sakit…”
Bayi sering menangis karena kolik, gangguan pencernaan yang sering dialami bayi pada 3 bulan pertama kehidupannya. Biasanya terjadi pada sore hari menjelang malam. Kolik kadang datang dan pergi, oleh karenanya tangisan kolik bersifat episodik. Biasanya diikuti dengan muka memerah, perut menegang, menarik kakinya, dan mengepalkan tangannya, kadang disertai buang angin. Menenangkan bayi yang sedang kolik tidak mudah, karena bayi sedang kesakitan. Cara pertama, gendong dan mengayunnya perlahan, nyanyikan lagu yang lembut, usaplah punggung atau perutnya. Bila berlanjut bawalah ke dokter secepatnya.