[box type=”info”]Dear DR. Tjhin,
Dok, saya memiliki suami yang rada ‘aneh’ dia mewanti-wanti saya supaya jangan pernah memarahi anak, karena ia pernah mengalami trauma sering dimarahi oleh kakaknya selagi kecil dan meninggalkan trauma baginya hingga kini. Akibatnya, anak-anak (Putri 8 tahun dan Putra 5 tahun) tidak bisa dikasih nasihat. Saya sering malu jika berada di lingkungan keluarga besar, karena anak-anak sering bertindak sesuka mereka. Apakah benar Dok, kita sebagai orang tua tidak boleh memarahi anak?
(Linda, Cirebon)[/box]
Dear Ibu Linda,
‘Memarahi’ adalah suatu bentuk konsekuensi yang diberikan kepada seorang anak pada saat ia berperilaku atau menunjukkan reaksi emosi yang tidak sesuai dengan norma atau lingkungan tempat ia berada, dan juga untuk memberikan ‘tanda atau sinyal’ pada anak agar ia segera dapat kembali ke bentuk perilaku atau reaksi emosi yang lebih sesuai.
‘Memarahi’ dalam konteks yang tepat tentunya tidak membuat anak menjadi trauma, karena anak pun bisa mengerti dan memahami bahwa semua yang tindak tanduk maupun reaksi emosi mereka tidak sesusia dengan apa yang diharapkan orangtuanya.
Sebenarnya tidak ada masalah jika kita memberikan konsekuensi tersebut dalam konteks yang yang wajar, namun pertanyaan nya adalah; apakah kita dapat menyelesaikan masalah dengan memarahi anak ?
Orangtua sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu latar belakang saat atau peristiwa yang mendasari mengapa seorang anak berperilaku atau menunjukkan reaksi emosi tidak sesuai. Dengan mengetahui kondisi tersebut maka orangtua akan mendapatkan jalan keluar yang lebih tepat daripada sekadar memarahi anak yang tentunya tidak memberikan solusi yang lebih baik pada anak.
Jika anak tidak pernah diberitahu atau diberi masukkan mengenai apa yang tepat, apa yang diharapkan dari perilaku mereka, bagaimana mereka seharusnya menyesuaikan diri dengan lingkungan tertentu maka tentunya anak tidak mampu menampilkan semua itu. Oleh karena itu orangtua sebaiknya dengan bijak, konsisten dan tegas memberikan masukan ataupun contoh serta dapat menjadi model peran yang tepat bagi anak sehingga anak nantinya mampu menunjukkan perilaku dan respons emosi yang lebih sesuai. Selamat mencoba.