[quote type=”center”]Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa biaya pendidikan mengalami kenaikan dua kali lipat dibandingkan inflasi pertahunnya. Akibatnya orang tua tetap saja harus nombok walaupun sudah menyisihkan uang secara khusus untuk biaya pendidikan anaknya.[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]N[/dropcap]ampaknya berinvestasi ke asuransi pendidikan maupun tabungan pendidikan tidaklah cukup. Bukan berarti berinvestasi ke dalam ke dua produk ini tidak baik. Baik, dengan syarat asal perhitungannya tepat dengan memperkirakan kenaikan biaya pendidikan pertahunnya.
“Kemana si anak akan disekolahkan dan kapan ?” sebenarnya adalah inti dari persiapan dana pendidikan anak. Sayang orangtua kurang menggali informasi ini, padahal menyekolahkan anak ke sekolah negeri dan swasta biayanya bisa jauh berbeda . Belum lagi jika anak tersebut akan sekolah di kota lain atau di negara lain. Tentunya diperlukan dana tambahan yang lebih besar lagi dan ada ongkos biaya hidup yang harus diperhitungkan sebagai suatu biaya pendidikan.
Dalam mempersiapkan dana pendidikan anak, maka mengikuti program asuransi pendidikan anak maupun tabungan pendidikan anak bisa Anda ambil, tetapi perlu disadari bahwa ke duanya merupakan dua buah produk investasi yang berbeda.
Asuransi pendidikan adalah kontrak antara perusahaan asuransi dan Anda sebagai orang tua yang menyebutkan bahwa Anda setuju untuk membayar sejumlah premi asuransi secara berkala kepada pihak perusahaan asuransi , untuk kemudia Anda akan mendapatkan jumlah dana pendidikan tertentu dari perusahaan asuransi pada saat anak Anda memasuki usia sekolah sesuai dengan jenjang pendidikannya. Apabila terjadi resiko kematian pada Anda yang menyebabkan setoran premi asuransi terhenti sementara si anak belum mendapatkan dana pendidikannya secara utuh , maka pihak perusahaan asuransi menjamin dana pendidikan akan tetap diberikan. Dengan mengambil asuransi pendidikan berarti Anda menabung sekaligus mengambil asuransi jiwa secara bersamaan.
Sedangkan tabungan pendidikan adalah kontrak antara bank dengan Anda sebagai orangtua, dimana Anda setuju bank mendebet sejumlah dana secara rutin dari rekening Anda untuk disetorkan ke dalam rekening tabungan pendidikan anak. Dana hasil dari investasi setoran rutin tabungan tersebut baru bisa diambil pada saat si anak memasuki usia sekolah sesuai dengan jenjang pendidikannya.
Namun, untuk mengantisipasi resiko terhentinya setoran rutin tabungan akibat kematian Anda, maka tabungan pendidikan ini juga biasanya ditambahkan manfaat proteksi yaitu berupa asuransi jiwa. Dimana jika terjadi kematian pada Anda maka setoran rutin tabungan Anda tetap diteruskan oleh pihak perusahaan asuransi, sehingga dana pendidikan anak Anda tetap terjamin keberadaannya.
Bagaimana menentukan pilihan ?
Kiat-kiat atau pertimbangan-pertimbangan dalam memilih produk asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan anak adalah sebagai berikut :
- Sebelum Anda mulai “window shoping “, perkirakanlah terlebih dahulu berapa biaya pendidikan anak Anda kelak sesuai dengan jenjang pendidikannya. Caranya adalah dengan mencari informasi berapa biaya pendidikan saat ini dan berapa kelak biaya itu kelak dengan memperhitungkan inflasi saat anak Anda masuk usia sekolah.
- Hitunglah berapa kesanggupan Anda saat ini untuk melakukan investasi. Caranya adalah dengan menghitung berapa dana tunai yang Anda miliki saat ini. Kemudian hitung juga berapa penghasilan Anda yang bisa disisihkan untuk investasi pendidikan anak. Jika dengan menggunakan dana tunai yang dimiliki saat ini bisa mencapai target dana pendidikan yang dinginkan, maka sebaiknya melakukan investasi satu kali saja di depan, dan Anda tidak perlu repot melakukan pembayaran premi asuransi atau setoran tabungan rutin dari penghasilan rutin Anda. Cara ini lebih praktis dan mengurangi godaan untuk tidak disiplin dalam berinvestasi. Namun jika Anda belum memiliki sejumlah dana tunai yang cukup, lakukanlah investasi dalam jumlah kecil secara rutin dari penghasilan Anda.
- Sesuaikanlan kemampuan Anda dalam melakukan investasi pendidikan anak dengan target dana pendidikan yang ingin dicapai. Jika target dana pendidikan cukup tinggi maka setoran premi asutansi maupun setoran rutin tabungan pendidikan juga semakin mahal, dan begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, mungkin Anda bisa mempertimbangkan untuk mengurangi target dana pendidikan yang dinginkan agar jumlah investasi yang dibutuhkan tidak terlalu memberatkan Anda.
Carilah produk asuransi pendidikan maupun tabungan pendidikan yang setoran investasinya bisa dirubah sewaktu-waktu sesuai kondisi keuangan Anda. Dengan demikian Anda bisa melakukan penyesuaian sewaktu-waktu sesuai dengan kondisi keuangan Anda.