Tahap usia memiliki tingkatan kebutuhan nutrisi yang berbeda. Pemenuhan nutrisi yang sesuai akan mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
Proses tumbuh kembang seorang anak memiliki 3 kebutuhan pokok; Pertama, kebutuhan fisik dan biologis yang berupa nutrisi seperti ASI, imunisasi dan lingkungan yang menjamin kebersihan dan kesehatannya. Kedua, kebutuhan emosi berupa kasih sayang, rasa aman, dihargai, diperhatikan dan didengar apa keinginan dan pendapatnya. Kebutuhan ini berperan dalam membentuk kemandirian dan kecerdasan anak secara emosi. Yang terakhir adalah kebutuhan stimulasi yang dapat merangsang seluruh indera, melatih keterampilan komunikasi, berpikir, berkreasi, mengasah motorik halus dan kasar serta kemandirian. Stimulasi ini harus diberikan sejak dini karena akan berpengaruh pada kecerdasan anak.
Kebutuhan nutrisi si buah hati
Usia 0 – 6 bulan
Untuk usia ini bayi hanya memerlukan air susu ibu (ASI) karena perut bayi belum siap untuk mencerna makanan selain ASI. Nutrisi yang terkandung dalam ASI tak perlu diragukan lagi karena kandungan kolostrum sangat bermanfaat bagi kekebalan tubuh bayi. ASI bisa diberikan kapanpun bayi menginginkan (sedikitnya 8 kali selama sehari semalam).
Usia 6-12 bulan
- Sejak anak usia 6 bulan, makanan lumat dapat mulai diperkenalkan seperti halnya bubur nasi, yang ditambah sayuran dan lauk.
- Pada usia 7 – 9 bulan, makanan pendamping ASI berupa makanan semi lunak sebaiknya diberikan 3 kali sehari.
- Sejak usia 9 bulan, dapat diperkenalkan makanan, seperti nasi tim campur sayur-sayuran dan lauk.
- Pada usia 9 – 12 bulan, makanan pendamping ASI diberikan 3 kali sehari. Jangan lupa sertakan buah atau sari buah (jeruk, pepaya, pisang dll) ke dalam jadwal makan anak.
Usia 12-24 bulan
- Tetap berikan ASI sesuai dengan keinginan anak sampai berusia 2 tahun.
- Sejak usia 1 tahun anak dapat diperkenalkan pada makanan seperti makanan orang dewasa, berupa nasi lunak, sayur, lauk dan buah
- Pada usia 1 – 2 tahun, makanan pendamping yang berupa makanan orang dewasa tersebut sebaiknya diberikan minimal 3 kali sehari.
- Berikan makanan selingan 2 kali sehari (diantara waktu makan pagi dan siang serta diantara makan siang dan sore/malam), seperti bubur kacang hijau, buah-buahan, biskuit, nagasari, kue, kroket sayur, dsb. Hindari cemilan seperti kerupuk, keripik, atau permen.
- Pada usia 1 – 2 tahun anak dilatih untuk makan makanan yang lebih bervariasi. Semakin bertambah umur anak, tekstur makanan yang diberikan dapat ditambah seperti layaknya makanan yang dimakan orang dewasa.
Usia 24 bulan ke atas
- Sejak usia 2 tahun anak sudah dapat mengonsumsi makanan orang dewasa berupa nasi, sayur, lauk, serta buah dan sebaiknya diberikan minimal sebanyak 3 kali sehari.
- Berikan makanan selingan 2 kali sehari.
- Sejak usia 2 tahun makanan yang diberikan harus lebih bervariasi.
- Bila sudah tidak minum ASI, susu perlu ditambahkan ke dalam menu sehari-hari anak.
Referensi:
- World Health Organization. Physiological development of the infant and its implications for complementary feeding. Bull World Health Organ. 1989.
- Undang-Undang Republik Indonesia no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.