Dear Dr. Damar,
Dok, insyaa Allah saya akan menunaikan ibadah umroh bulan depan. Agar ibadah saya berjalan lancar, saya ingin aman dari menstruasi. Apakah yang harus saya lakukan agar untuk sementara tidak datang haid? Jika ada obatnya, bagaimana cara konsumsinya? Apakah ada efek sampingnya? Mohon pencerahan Dr. Damar. Terima kasih.
Vidya Purnama – Bandung
=================================================================================
Ibu Vidya di Bandung,
Membaca surat ibu, tampaknya ibu ingin mengatur haid ibu. Haid adalah proses fisiologis perempuan untuk mengeluarkan sebagian jaringan yang terbentuk di rongga rahim, yang sebetulnya dipersiapkan untuk tempat embrio apabila terjadi kehamilan. Jadi haid adalah fitrah perempuan dari Allah.
Proses haid sebenarnya bukan proses sesaat, tetapi bagian dari proses yang panjang yang sudah dimulai sejak selesainya haid sebelumnya. Proses ini, masya Allah, merupakan harmonisasi yang sempurna, yang melibatkan berbagai hormon dan jaringan. Jadi kuncinya adalah hormon. Lalu untuk mengatur haid diperlukan obat yang mengandung hormon, yang mirip dengan pil KB. Obat ini bukan obat bebas. Jadi ibu harus datang ke dokter untuk mendapatkan resep untuk memperolehnya.
Cara meminumnya mirip dengan minum pil KB. Harus setiap hari dan sebaiknya pada jam yang sama. Seharusnya diminum sejak selesai menstruasi, sampai saat kembali ke tanah air.
Efek sampingnya juga tidak ringan seperti malah timbul flek-flek, mual, payudara terasa kencang (kadang membuat nyeri), sakit kepala, berat badan meningkat, perubahan mood (hati-hati pada penderita depresi), penurunan libido, gangguan penglihatan pada pengguna lensa kontak, atau timbul cairan vagina yang berlebihan. Bisa timbul perdarahan banyak setelah berhenti meminumnya. Obat ini tidak dianjurkan pada mereka yang mempunyai penyakit jantung, obesitas, atau penyakit hati.
Melihat untung ruginya mengatur haid untuk umroh, saya sampai pada kesimpuan bahwa haji atau umroh itu hakikatnya adalah memenuhi panggilan Allah. Apakah benar kita dipanggil Allah, hanya Allah yang tahu. Jadi tampaknya kita harus menyerahkan semuanya kembali kepada Allah, agar diberikan kemudahan dalam memenuhi panggilannya dan mendapatkan haji mabrur.
Demikian semoga bermanfaat.