Jangan anggap remeh kuman pneumokokus (Streptococcus pneumoniae) karena ia bisa menyebabkan berbagai penyakit pada anak Anda. Bahkan hingga saat ini pneumokokus merupakan salah satu penyebab utama penyakit dan kematian pada anak. Menurut data WHO, dilaporkan satu juta anak di bawah usia 5 tahun meninggal setiap tahun meninggal akibat infeksi pneumokokus. Mengapa sampai meninggal? Pneumokokus dapat menyebabkan Invasive Pneumococcal Diseases, yaitu sekelompok penyakit berat misalnya radang paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis), dan beredarnya kuman dalam darah (bakteremia). Bakteremia dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh.
Selain penyakit yang fatal, pneumokokus juga menyebabkan radang telinga tengah (otitis media). Limapuluh persen otitis media disebabkan pneumokokus.
Sulit diobati
Infeksi pneumokokus berat memerlukan antibiotika. Namun sayangnya, infeksi pneumokokus sering resisten (tidak mempan) terhadap antibiotika. Hal ini seringkali membuat pengobatan infeksi pneumokokus pada anak kecil semakin sulit.
Sulitnya mengobati infeksi pneumokokus membuat kita berpikir untuk lebih baik menghindarinya. Akan tetapi, menghindari penumokokus cenderung sulit dilakukan karena kuman ini terdapat dimana-mana dan kita tidak pernah tahu siapa pembawa kuman ini.
Sekitar 44 persen anak di atas 6 tahun membawa kuman ini di hidung dan tenggorokannya tanpa merasa sakit apa-apa, disebut sebagai carrier. Hal ini bukan hanya membahayakan anak tersebut, namun juga akan menyebarkan infeksi kepada mereka yang tinggal serumah, dan anak lain yang bermain dengannya.
Rentan menular
Kuman ini mudah menular lewat pernapasan. Berada dekat dengan si pembawa kuman amat riskan tertular, apalagi saat ia berbicara, batuk, atau bersin, dapat membuat kuman terhirup masuk ke tubuh anak. Yang bisa dilakukan adalah meningkatkan daya tahan tubuh secara umum dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan istirahat cukup. Apabila daya tahan tubuh menurun, tubuh lebih rentan terkena penyakit, dan hal ini berlaku bagi segala infeksi, bukan hanya pneumokokus.
Pemberian ASI eksklusif baik dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi karena mengandung antibodi yang melindungi terhadap berbagai penyakit. Faktor risiko lain adalah adanya kelainan pada saluran napas. Hindari asap rokok dan polusi udara yang dapat mengiritasi mukosa saluran napas.
Perlukah vaksinasi?
Upaya lain untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit adalah pemberian vaksinasi yang bertujuan untuk membuat antibodi di dalam tubuh anak. Saat ini sudah tersedia vaksin konjugat 7 valen untuk mencegah penyakit pneumokokus invasif pada anak, sedangkan pada lansia di atas 65 tahun vaksin yang diberikan adalah vaksin polisakarida 23 valen. Di Indonesia vaksin ini masih relatif baru, dan belum sempat dimasukkan dalam daftar imunisasi yang dianjurkan.
Penggunaan vaksin pada anak di bawah 2 tahun di Amerika Serikat menunjukkan berkurangnya penyakit pneumokokal invasif yang cukup bermakna, yaitu sebesar 87% pada anak kurang dari 1 tahun dan 58% pada anak berusia di bawah 2 tahun.
Tips mencegah infeksi pneumokokus pada anak
- Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan
- Mencuci tangan dengan benar secara rutin
- Hindari asap rokok
- Hindari debu dan polusi udara
- Hindari tempat yang penuh orang
- Vaksinasi pneumokokus mulai saat anak di bawah usia 2 tahun
Referensi
- AAP. Policy statement: Recommendations for the prevention of pneumococcal infections, including the use of pneumococcal conjugate vaccine (Prevnar), pneumococcal polysaccharide vaccine, and antibiotic prophylaxis. Pediatrics 2000; 106:362-6.