[pullquote]Ada yang berpendapat, mengapa batuk sekarang lebih bandel dan lama sembuhnya. Ternyata ada hubungannya dengan faktor lingkungan sekitar.[/pullquote]
Batuk merupakan suatu mekanisme pertahan tubuh untuk melawan gangguan dari luar. Batuk adalah respon yang dilakukan tubuh untuk membersihkan lendir atau benda asing penyebab iritasi, seperti debu atau asap agar keluar dari dari saluranan nafas.
Penyebab utama dari infeksi saluran pernafasan adalah virus. Penyebab lainnya adalah alergi dan infeksi bakteri.
Mengapa balita mudah terserang batuk?
Banyak faktor yang dapat menyebabkan balita lebih mudah terkena batuk, jika balita memiliki faktor risiko semisal alergi terhadap debu hawa dingin hal ini dapat memicu peningkatan lendir dalam saluran pernafasan dan hal ini yang dapat menyebabkan batuk. Selain itu faktor paparan lingkungan juga turut andil membuat balita rentan terkena batuk, misalkan bila orangtua terkena flu dan menularkan ke balita, ditambah sistem kekebalan tubuh balita yang belum sempurna.
Benarkah kuman penyebab batuk sekarang lebih kebal?
Download artikel lengkapnya di Majalah Anakku Digital :
Penyebab infeksi saluran pernafasan paling banyak virus dan biasanya bersifat akut (< 14 hari), batuk yang disebabkan virus biasanya self limiting disease (sembuh sendiri), dengan pemberian gizi yang memadai dan obat penghilang gejala, biasanya akan teratasi. Namun jika batuk tetap tidak teratasi disarankan untuk berkonsultasi ke dokter.
Batuk yang membandel bisa mengindikasikan banyak faktor, bisa akibat infeksi pernafasan yang disebabkan bakteri atau alergi. Hal ini bisa dikonsultasikan kepada dokter agar dapat mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Saran bagi orangtua
- Jika balita Anda batuk, jangan panik. Berikan air hangat, hindari memberikan asupan makanan yang berlebih karena hal ini dapat memicu muntah pada balita.
- Jika orangtua merokok, segera stop, karena dapat mengiritasi pernafasan balita.
- Jika orangtua sedang batuk, gunakan masker agar balita tidak tertular.
- Jangan memberi sembarang obat kepada balita tanpa berkonsultasi kepada dokter/ apoteker terlebih dahulu.