Separuh dari wanita yang hamil tanpa rencana ternyata pengguna kontrasepsi, yang lainnya hamil akibat menghentikan kontrasepsi karena bermasalah saat menggunakannya.
Secara internasional kontrasepsi bertujuan untuk membatasi jumlah penduduk dan menjamin ketersediaan sumber daya alam, agar kualitas hidup lebih terjaga. Namun secara pribadi banyak alasan digunakannya kontrasepsi, mengatur jumlah anak, mengatur jarak kelahiran sesuai keinginan, atau mencegah penularan penyakit.
Mengambil keputusan untuk memilih metode kontrasepsi merupakan pe-er tersendiri. Lebih disarankan untuk membicarakannya dengan pasangan masing-masing, dan yang terpenting ketahui informasi yang benar seputar jenis kontrasepsi yang akan dijalankan.
Namun mesti diketahui bahwa apapun kontrasepsi yang Anda pilih ada risiko terjadi kegagalan. Mengapa?
Fakta seputar penggunaan kontrasepsi
- Akseptor yang menggunakan metode kontrasepsi reversibel (bisa kembali subur) usia 15-45 tahun memiliki kemugkinan 1,8 untuk terjadi kegagalan kontrasepsi. Pada kontrasepsi tetap (kontap) yaitu sterilisasi, angka kegagalan hanyalah 1,3.
- Dalam 1 tahun penggunaan metode reversibel, terjadi kegagalan sebanyak 9%.
- Sekitar 31% akseptor menghentikan kontrasepsi dalam 6 bulan pertama; 44% menghentikannya dalam 1 tahun.
Kegagalan kontrasepsi bisa disebabkan berbagai hal yaitu kegagalan metode itu sendiri, dihentikannya metode oleh akseptor, kurang disiplin menggunakannya, atau kesalahan penggunaan.
Alasan akseptor menghentikan kontrasepsinya
- Efek samping metode kontrasepsi
- Tidak ada pengetahuan tentang keamanan, keuntungan, dan penggunaan metode
- Penggunaan yang tidak benar dan tidak konsisten
- Tidak adanya peran serta pasangan
Mengapa gagal ?
- Penggunaan metode secara tidak sempurna: Akseptor yang cenderung mengalami gagal kontrasepsi adalah akseptor yang menggunakan metode secara tidak konsisten dan tidak benar.
- Frekuensi hubungan intim: Di antara akseptor yang menggunakan kontrasepsi secara konsisten dan benar, tetap bisa terjadi kehamilan yang ditentukan oleh frekuensi berhubungan intim. Hal ini paling mungkin terjadi pada metode kontrasepsi sawar. Hubungan intim 4 kali atau lebih dalam seminggu membuat mereka lebih mudah hamil dalam tahun pertama dibanding yang kurang dari 4 kali.
- Usia: Kemampuan seorang akseptor wanita untuk mengeluarkan sel telur dan hamil menurun sesuai dengan usia. Pada kondisi normal, wanita akan makin menurun kesuburannya pada akhir usia tigapuluhan. Selain faktor kesuburan yang memang menurun, biasanya frekuensi hubungan intim pun menurun seiring usia. Namun demikian, bukan berarti seorang wanita tidak bisa hamil, karena menganggap kesuburannya sudah menurun, maka wanita usia ini lengah dan lalai sehingga terjadi kehamilan.
- Siklus haid: Suatu penelitian menunjukkan akseptor yang memiliki siklus haid teratur 7,2 kali lebih mungkin menjadi hamil selama menggunakan kontrasepsi kondom dibandingkan mereka yang siklusnya tidak teratur.
Yang mempengaruhi efektivitas kontrasepsi
- Metode Kontrasepsi itu sendiri : Metode kontrasepsi seperti kontrasepsi mantap (kontap), implant, dan IUD tipe copper-T memiliki efektivitas sangat tinggi dan penggunaannya hampir bisa dipastikan sangat jarang menyebabkan kegagalan. Metode lain seperti pil dan suntik memiliki efektivitas yang tinggi tetapi masih mungkin terjadi kesalahan (misalnya lupa minum pil atau terlambat mengulang suntik), menyebabkan metode ini memiliki kemungkinan gagal lebih besar. Metode seperti abstinensia periodik, spermisida, dan kondom lebih besar lagi risikonya untuk gagal karena kemungkinan kesalahan penggunaan lebih tinggi.
- Akseptor itu sendiri : Tiap akseptor memiliki karakteristik tersendiri yang mempengaruhi terjadinya kegagalan kontrasepsi, tetapi pengaruhnya paling besar saat penggunaan tipikal (penggunaan biasa, yang tidak mempertimbangkan kebenaran cara dan konsistensi penggunaan), apakah karena metode tersebut memang memillliki efektivitas yang lebih rendah atau karena sulit digunakan secara benar dan konsisten.
Referensi:
- T, James. James The Essentials of Contraception: Efficacy, Safety, and Personal considerations. Contraceptive Technology Update. 18th ed.
- Trierweiler K. Contraceptive failure: How clinicians can promote effective contraceptive practice. Women’s health section. Februari 2000
- Kelaikan medik dalam penggunaan kontrasepsi. Disampaikan dalam pelatihan Contraceptive Technology updates 2003.