[quote type=”center”]Banyak mitos tentang mata yang hingga saat ini masih dipercaya kebenarannya. Pahami mana yang benar dan sekadar mitos belaka.[/quote]
Membaca dalam kondisi remang-remang akan merusak mata
Mitos
Pada masa lalu, orang hanyalah dibantu oleh sinar lentera saat bekerja di malam hari, dan mata mereka baik-baik saja. Kebanyakan konsensus para ahli mata mengatakan membaca dalam kondisi remang-remang tidak akan merusak mata. Tetapi memang terjadi sensasi kesulitan memfokuskan pandangan dan membuat mata kurang berkedip sehingga terasa kering. Meski sebuah artikel menyebutkan miopia banyak terjadi pada orang-orang yang banyak menggunakan matanya, seperti membaca terlalu dekat, membaca dalam gelap bisa mengganggu pertumbuhan mata dan kelainan refraktif, tetapi hipotesis ini masih perlu dibuktikan.
Melihat sinar matahari secara langsung akan merusak mata
Fakta
Meskipun kita sudah memicingkan mata saat memandang sinar matahari, sinar tersebut tetap dapat masuk dan menyebabkan kerusakan oksidatif pada kornea, lensa, serta retina. Juga, jangan melihat langsung ke arah gerhana karena terlalu banyak cahaya ultraviolet yang masuk akan merusak organ penerima cahaya, bahkan bisa menyebabkan kebutaan. Gunakan kacamata pelindung (sunglasses) untuk mengurangi efek degeneratif sinar matahari.
Banyak di depan komputer atau menonton akan merusak mata
Mitos
Banyak menonton atau sering di depan komputer akan membuat mata lelah karena mata menjadi lebih jarang berkedip dan membuat mata menjadi kering, memberi sensasi lelah atau tegang di mata. Namun, untungnya hal ini tidak akan merusak mata. Cobalah untuk beristirahat di sela-sela pekerjaan atau sesekali memandang objek yang jauh untuk mengurangi ketegangan mata. Jagalah jarak antara wajah dengan monitor sejauh 18 sampai 14 inci dengan sudut yang lebih tinggi, bisa juga gunakan tetes air mata buatan untuk mengurangi kelelahan mata.
Juling saat anak-anak dapat sembuh sendiri
Mitos
Mata juling bila tak diobati bisa merusak kerusakan pada salah satu mata (suatu kondisi yang disebut ambliopia) karena otak akan “menutup” mata yang tidak searah atau “lazy eye” tersebut dan menganggapnya tidak ada. Periksakan sedini mungkin bila anak menunjukkan gejala juling. Semakin cepat diobati, kerusakan permanen akan semakin dapat dihindari.
Memakai kacamata yang salah ukuran dapat merusak mata
Mitos
Kacamata adalah suatu alat untuk memperbaiki ketajaman penglihatan. Meskipun menggunakan kacamata yang “benar” dapat memperbaiki penglihatan, tetapi kacamata yang “salah” tidak secara fisik merusak mata. Namun, untuk anak-anak, sebaiknya ukuran kacamata harus benar-benar tepat untuk mencegah kemungkinan terjadi ambliopia.
Menonton terlalu dekat pada anak-anak dapat merusak matanya
Mitos
Anak-anak lebih mudah memfokuskan matanya pada jarak dekat tanpa merasa lelah dibandingkan orang dewasa. Seringkali mereka membaca terlalu dekat atau duduk tepat di depan televisi namun kebiasaan ini akan berkurang seiring usia. Kebiasaan ini belum terbukti merusak mata, justru sebaliknya, hal ini bisa jadi salah satu gejala bahwa anak mungkin memerlukan kacamata untuk memperbaiki penglihatannya.
Banyak makan wortel akan memperbaiki penglihatan
Mitos
Wortel memang kaya akan vitamin A yang penting untuk mata, tetapi ada makanan lain yang juga mengandung vitamin tersebut. Walaupun tanpa wortel, diet yang seimbang dapat menyediakan kecukupan vitamin A untuk kesehatan mata Anda.
Referensi:
- BMJ 2007;335:1288-1289 (22 December 2008), doi:10.1136/bmj.39420.420370.25
- The Foundation of the American Academy of ophthalmology. Eye care fact and myth. May 2007. Available at www.eyecareamerica.com