[quote type=”center”]Selamat Ibu…. Si kecil berhasil lulus ASI eksklusif selama 6 bulan. Nah, setelah usia 6 bulan kini saatnya si kecil mengenal makanan padat pertamanya.[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]S[/dropcap]eiring pertambahan usia, buah hati Anda membutuhkan zat gizi lebih. Memasuki usia 6 bulan, bayi membutuhkan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Perubahan pemberian makan dari makanan cair ke makanan padat merupakan penting, yang kadang berjalan dengan mulus, namun kadang juga sulit diterapkan.
Sebagian besar ahli sepakat bahwa pemberian makanan padat dimulai pada saat bayi berumur 6 bulan. Makanan padat ini disebut sebagai pendamping ASI, karena di usia 6-9 bulan sedapat mungkin ASI masih tetap diberikan, karena ASI masih memenuhi 80% kebutuhan zat gizi bayi.
Pengenalan makanan padat kepada bayi perlu mempertimbangkan kebutuhan nilai gizi, macam variasi dan tekstur makanannya yang disesuaikan dengan perkembangan keterampilan makannya. Terampil makan akan mempunyai dampak pada keberhasilan pemberian makan pada bayi/anak.
Berapa kebutuhan makan si kecil?
Menurut angka kebutuhan izi (AKG) rata-rata yang dianjurkan, kebutuhan energi bayi usia 6-8 bulan berkisar 650 Kal. Namun mengingat bayi masih mengonsumsi ASI, ibu tidak perlu khawatir dengan pola makan si kecil.
Menurut Dr. Frank Greer, kebutuhan makanan bayi itu unik, tidak ada penduan seberapa banyak atau seberapa sering. Rata-rata bayi pasca ASI eksklusif makan setiap 3-4 jam sekali (sudah termasuk ASI), tapi banyak juga bayi yang lebih sering makan. Jadi saran para ahli, susui bayi sesuai keinginannya. Seiring dengan kebutuhan, keterampilan makan dan kematangan organ pencernaannya, keinginan makannya akan berkembang baik.
Apakah si kecil sudah siap ?
Faktor lain yang layak dipertimbangkan adalah apakah si kecil sudah siap menerima makanan selain ASI? Perhatikan catatan penting berikut ini:
- Pada grafik KMS (kartu menuju sehat) pertumbuhan anak tergolong normal.
- Gigi seri bawah sudah mulai muncul, atau pada bagian gusi sudah teraba. keras, dan sudah ada refleks menggigit secara spontan.
- Refleks menjulurkan lidah sudah tidak ada.
- Si kecil sudah bisa duduk.
- Kepala sudah tegak, leher sudah kuat.
- Memegang benda dengan kedua tangannya
- Memasukkan benda yang diraihnya ke dalam mulut
- Refleks menghisap berubah menjadi mengecap dan menggigit
- Kematangan mekanisme menelan
- Menunjukkan minat makan lewat ekspresinya
Tip memberikan makanan padat pertama
- Mulailah dengan satu rasa terlebih dahulu, misalnya bubur beras. Lanjutkan dengan oatmeal, jagung, serealia gandum, dan sebagainya. Selingi dengan pure sayur (wortel, labu kuning, ubi manis).
- Mulailah dengan tekstur yang halus agar mudah ditelan, kenalkan si kecil untuk mengenal sendok pertamanya.
- Pilihlah makanan yang mengandung 100% produk alami, seperti sayur-sayuran dan buah, tanpa menambahkan gula atau garam.
- Cermati kemungkinan alergi dengan melihat reaksinya pada tubuh si kecil.
- Hindari memberikan 2 jenis makanan baru dalam waktu bersamaan. Biarkan indera bayi mengenal satu jenis makanan selama 3-5 hari berturut-turut sebelum mengenalkan makanan yang baru.
- Untuk mengantisipasi reaksi alergi, sebaiknya berikan makanan jenis baru pada pagi hari.
- Berikan makanan padat 2-3 kali sehari.
Sesuaikan tekstur makanan dengan pertambahan usia
Secara bertahap tekstur makanan dapat diubah, dari yang lembut, semi kasar hingga kasar. Ini ada kaitannya dengan pertumbuhan gigi geligi dan kematangan pencernaan si kecil. Selain itu si kecil juga butuh makanan berserat.
Jika kemampuan makannya sudah semakin baik, berikan sendok kecil yang berujung tumpul kepadanya. Biarkan dia menyendokkan makanannya sendiri. Yang terpenting, perhatikan kebersihan dalam penyajian dan kebersihan piranti masak serta alat makan.