[quote type=”center”]Seperti halnya karakter anak yang berbeda-beda, orangtua pun memiliki keunikan tersendiri dalam mendidik dan membesarkan anaknya.[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]B[/dropcap]icara mengenai pengasuhan anak, mari menelisik hal yang sedang marak dibicarakan, yaitu positive parenting. Simak, yuk !
Positive parenting adalah pendekatan positif dalam pengasuhan anak yang dilakukan oleh orangtua. Dalam pendekatan ini, orangtua menjalin relasi yang saling menghargai dengan buah hatinya. Agar potensi dasar anak berkembang secara optimal serta melatihnya agar mampu melakukan negosiasi bila menghadapi perbedaan pendapat, orangtua perlu memfasilitasi sebuah kondisi yang tanpa kekerasan, namun dilakukan secara konstruktif.
Tak hanya itu, anak pun diajak untuk menyadari akan hak-hak yang ia miliki selain kewajiban-kewajiban yang harus ia lakukan. Sehingga dalam hal ini, pada satu sisi sang anak memperoleh kesempatan untuk dipenuhi hak-haknya dengan baik, dan di sisi lain sang anak mampu melaksanakan kewajibannya. Tentu saja hak dan kewajiban tersebut disesuaikan dengan usia perkembangan jiwanya.
Perasaan diterima
Komunikasi orangtua-anak dengan pola pengasuhan “ramah anak” diwarnai oleh empati serta penuh kasih. Hal ini menjadi penting karena sejak dini anak sudah merasakan dirinya diterima, dikasihi, dan dihargai eksistensinya. Dengan positive parenting, anak akan membentuk “basic trust” yang membuatnya memiliki landasan keyakinan diri yang kuat. Keyakinan diri tersebut sangat penting bagi perkembangan jiwa yang mantap, penuh percaya diri, serta penuh kasih dalam kehidupan dewasanya.
Pendekatan pola asuh otoriter yang disertai hukuman-hukuman fisik dan mental yang marak dilakukan pada masa lalu memang mampu membentuk anak yang penurut. Walau demikian, pola asuh tersebut juga sekaligus menghambat tumbuh kembang anak, misalnya saja anak menjadi bersikap malu-malu, tidak percaya diri, tidak kreatif, terlalu takut pada otoritas, serta tidak berani mengutarakan pendapat pribadi. Hal ini lambat lain menyebabkan aktualisasi dirinya saat anak menjadi dewasa menjadi kurang optimal.
Menjadi pendengar yang baik
Prinsip dasar penerapan positive parenting berupa upaya orangtua untuk mendengar aktif setiap ocehan dan obrolan anak, menghargai pendapat anak, memberikan penghargaan terhadap perilaku anak yang dinilai baik, serta secara bertahap menerapkan disiplin yang konsisten dilandasi oleh pengertian anak terhadap pentingnya disiplin diri, sesuai dengan tahapan perkembangan jiwa anak.
Selain itu, demi menerapkan positive parenting dengan anak, orangtua menyediakan waktu yang berkualitas untuk anak berkomunikasi dan berinteraksi dengan orangtua. Dengan ini, anak yakin bahwa ia
dikasihi, sehingga ia merasa aman karena ada waktu yang bisa ia nikmati bersama orangtua. Isi kegiatan tersebut dengan hal yang membuat anak senang dan nyaman, misalnya membacakan dongeng atau berjoget bersama sambil tertawa-tawa.
Sebenarnya mudah, bukan? Ayo mulai sekarang hadirkan positive parenting di rumah Anda. Be positive, be happy !
Poin penting positive parenting
- Berikan penghargaan jika anak bertingkah laku baik.
- Buat aturan yang jelas dan disepakati bersama-sama.
- Luangkan waktu untuk mendengar keluhan anak.
Jalin kerja sama dengan anak dalam suatu tim sambil menerapkan disiplin yang positif.