[pullquote]Ditemui di rumah mereka di bilangan Pondok Pinang yang asri, Risty sedang asyik bercengkrama dengan putranya, Arsen Raffa Balweel (2 tahun). Saat perempuan seusianya masih asyik menikmati masa-masa menjadi ‘cewek single’, Risty justru mengaku sama sekali tidak menyesal menikah muda. “Aku melihat mamaku juga menikah muda. Sekarang beliau dan anak-anaknya malah jadi seperti teman,” ujar perempuan kelahiran 18 April 1989 ini dengan mata berbinar.[/pullquote]
Risty merasa bahwa menjadi orangtua memang sebuah tanggung jawab yang luar biasa. Terutama karena harus mendidik si kecil agar ia memiliki akhlak yang baik di kemudian hari.
Dua tahun cuti
Pesinetron yang telah mengenakan hijab ini merasa hidupnya semakin berarti dari hari ke hari. “Aku nggak pernah menyesal menikah muda, banyak perubahan yang aku dan Rifky alami setelah menikah. Selain menjadi lebih dewasa, target hidup kita juga jadi lebih jelas. Bahkan aku merasa setelah menikah, alhamdulillah rezeki pun semakin lancar,” ujar perempuan yang menikah dengan Rifky Balweel (23 tahun) pada 2 Oktober 2010 ini.
Begitu menikmati perannya menjadi seorang ibu, Risty sempat absen dua tahun dari dunia hiburan untuk fokus mengurus anak. “Baru-baru ini saja aku berani ninggalin Arsen buat kembali syuting. Kalau lokasi syutingnya nyaman, aku sih biasanya ajak Arsen, tapi kalau tidak ya terpaksa dia ditinggal di rumah mamaku sama mbaknya,” tutur aktris yang bermain di sinetron Anak-Anak Manusia serta Safa dan Marwah ini.
Mama yang sibuk
Perempuan berdarah Padang dan Batak ini sebenarnya memiliki cukup banyak kegiatan. Selain menerima tawaran syuting yang berdatangan, darah bisnis yang mengalir dalam dirinya juga seakan butuh penyaluran. “Awalnya sih aku hanya membuka sebuah online shop, alhamdulillah sekarang aku punya baby shop di Bali yang aku dirikan bareng sahabatku, serta sebuah party organizer,“ terang pemilik busana muslim dengan merek Risty & Malika ini.
Namun demikian, mengurus si kecil selalu menjadi prioritas utama Risty. “Aku sangat senang melihat tahap demi tahap perkembangan Arsen. Apalagi sekarang Arsen sudah sekolah di dekat rumah. Tujuannya sih agar ia belajar bersosialisasi. Aku baru menyekolahkannya setelah Arsen meminta-minta terus. Kelihatannya ia senang sekali bersekolah,” ungkap Risty. Jika sedang tidak ada jadwal syuting, atau mendapat jadwal syuting sore, paginya ia menemani Arsen sekolah.
Risty juga memahami sekali pentingnya memiliki quality time dengan anak. “Aku suka menemani Arsen berenang, main bola, atau sekadar seru-seruan di kamar saling berebut bantal, hehehe…,” ujar perempuan yang ingin punya beberapa anak ini sambil tersenyum bahagia.
Dasar moral, akhlak dan kemandirian
Tak hanya memerhatikan masalah pendidikan formal, pendidikan agama juga telah diajarkan oleh pemain film Best Friend ini pada putranya. Perempuan bermata bulat ini mengajarkan moral dan akhlak sejak dini karena ingin memiliki anak yang cerdas, santun, serta memahami agamanya.
“Alhamdulillah, Arsen ternyata cepat mengerti, mandiri, malah sekarang sudah bisa protes sama orangtuanya kalau merasa ada yang nggak sesuai dengan ajaran kami,” kata Risty yang bersama suami juga mengajarkan anak cara sholat bersama, berdoa, bersabar, sopan santun dan mengucapkan salam saat masuk atau ke luar rumah. Si kecil malah dengan menggemaskannya juga selalu mengucapkan salam saat hendak masuk dan ke luar kamar. “Hahaha… kadang aku bilang, nggak usah sesering itu. Tapi syukur deh kalau dia ingat, bahkan dia nggak mau tidur sebelum baca doa tidur,” tutur Risty tentang kebiasaan yang ia terapkan pada Arsen.
Kemandirian pun tak lupa diterapkan ibu muda yang pintar merancang busana muslim ini.
Risty masih terkenang saat mengajarkan putranya naik dan turun tangga sendiri, tanpa dipegangi. “Awalnya memang harus dipegangi tangannya, namun setelah bisa sendiri, aku hanya mengawasinya dari belakang. Syukurlah Arsen tidak pernah jatuh dari tangga karena ia selalu berhati-hati,” ujar Risty lagi. Intinya, ia tak ingin menjadi orangtua yang banyak melarang anak. Kalau dirasa tidak berbahaya, ia akan mengizinkannya. Bahkan Arsen pun diminta untuk membersihkan atau melap tumpahan minumannya sendiri. Menurut Risty, hal ini akan mengajarkan Arsen untuk menjadi anak yang mandiri.
Memperhatikan asupan nutrisnya
Hal lain yang diperhatikan oleh Risty adalah kesehatan si kecil. Terlebih lagi karena saat kecil, Arsen mengalami intoleransi laktosa, alergi susu sapi (formula) dan juga debu. “Saat berusia 4 bulan, anakku harus putus ASI dan mengonsumsi susu hypoalergenic. Makanya sampai sekarang aku selalu menjaga apa yang ia makan,” ujar ibu yang sesibuk apapun selalu membuat sendiri makanan untuk putranya ini.