Si kecil mengeluh sakit perut, dan ini sudah yang kesekian kalinya. Ada apa ya?
Sakit perut berulang didefinisikan sebagai sakit perut yang terjadi tiga kali dalam jangka waktu minimal tiga bulan. Angka kejadian berkisar 10-20% di negara maju, dan lebih banyak dialami oleh anak perempuan.
Mengingat usianya yang masih muda, seorang anak sering kali tidak dapat mendeskripsikan keluhan sakit perut yang dialaminya. Berikut gejala yang mungkin dialami:
- usia 0-3 bulan: biasanya ditandai dengan muntah.
- usia 3 bulan – 2 tahun: muncul sebagai muntah atau anak tiba-tiba menjerit dan menangis tanpa sebab.
- usia 2-5 tahun, anak sudah dapat mengemukakan rasa sakit yang dialaminya, tapi tidak dapat menyebutkan secara spesifik lokasi sakitnya.
- usia >5 tahun anak sudah dapat menjelaskan rasa sakit dan lokasi sakitnya.
Hal itu menyebabkan sulitnya menegakkan diagnosis penyebab sakit perut, karenanya diharapkan orangtua membantu mengenali gejala yang terjadi pada anak.
Penyebab sakit perut
- Berasal dari gangguan fungsi, yang biasanya terasa disekitar pusar (umbilikus).
- Irritable bowel syndrome (IBS), yang biasanya dicirikan dengan gejala khas seperti kram perut, diare dan konstipasi.
- Dispepsia, yakni nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada, yang sering dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuh atau rasa sakit atau rasa terbakar di perut. Nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut atas atau dada mungkin disertai dengan sendawa dan suara usus yang keras (borborigmi).
- Konstipasi, anak memiliki kebiasaan menahan B.A.B.
- Intoleransi laktosa
- Adanya infeksi bakteri
- Hernia inguinalis
- Usus buntu kronik
- Tukak lambung (ulkus peptikum), yakni luka yang muncul pada dinding lambung akibat terkikisnya lapisan dinding lambung. Luka ini juga berpotensi muncul pada dinding bagian pertama usus kecil (duodenum) serta kerongkongan (esofagus). Tukak lambung dapat menyebabkan rasa nyeri pada lambung atau bahkan perdarahan dalam kasus yang parah.
- Batu empedu.
Selain faktor yang berkaitan dengan gangguan fisik di atas, patut juga dipikirkan adanya faktor psikologis. Oleh karenanya terkadang sulit mengetahui penyebab sakit perut berulang pada anak. Bahkan tak jarang baik fisik dan psikologis terjadi bersamaan.
Konsultasikan dengan dokter anak sub spesialis gastroenterologi, agar dapat dilakukan pemeriksaan yang lebih intens.