[pullquote]Terapi apa yang mesti dijalani anak autistik? Begitu banyak pilihannya, manakah yang pertama harus didahulukan ?[/pullquote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]S[/dropcap]ejalan dengan maraknya pengamatan dan penelitian terhadap karakteristik anak dengan autism, berbagai terapi yang dipercaya dapat membantu memaksimalkan perkembangan anak dengan autism pun muncul. Kali ini kita akan mengenal beberapa jenis terapi yang dapat membantu memaksimalkan anak autism berdasarkan pendekatan yang digunakan
Pendekatan psikologis
Pendekatan psikologis mencakup area perkembangan perilaku, sosial, dan emosional. Beberapa terapi yang memiliki prinsip dasar psikologi adalah terapi bermain, perilaku, interaksi sosial (yang mencakup terapi attachment, floor time, dan relationship develepment intervention), serta komunikasi (penggunaan flow chart dan Picture Exchange Communication System/PECS)
Terapi perilaku memfokuskan pada pemahaman perilaku yang sangat terstruktur dalam upaya membentuk perilaku yang diharapkan.
Terapi interaksi sosial muncul dalam beberapa jenis terapi seperti attachment therapy, floor time approach, dan relationship development intervention. Fokus dari terapi jenis ini adalah interaksi atau hubungan timbal balik antar pihak yang berkomunikasi. Hubungan yang dimaksud dapat berupa hubungan melalui jalur verbal dan non-verbal. Verbal dapat berupa lisan atau tulisan. Non verbal dapat melalui lukisan/gambar/pemilihan musik. Jalur non verbal yang ada dapat digunakan untuk mengekspresikan emosi, keinginan, atau sekedar menyatakan minat untuk berhubungan dengan orang di luar dunianya sendiri.
Pendekatan okupasi
Tujuan utama dari terapi yang menggunakan pedekatan ini adalah membantu anak untuk terlibat dalam aktivitas sehari-hari. Terapis mencapai tujuan ini melalui kerja sama dengan kelompok dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan anak untuk terlibat dalam aktivitas yang mereka inginkan, butuhkan, atau harapkan untuk dikerjakan, serta dengan mengubah aktivitas atau lingkungan yang lebih baik untuk mendukung keterlibatan anak dalam suatu aktivitas. Beberapa terapi yang menggunakan pendekatan ini adalah terapi sensori integrasi, terapi okupasi (table top), serta terapi wicara.
Pendekatan biomedik
Terapi dengan pendekatan biomedik didasarkan pada penemuan-penemuan para ahli atas gangguan metabolisme dalam tubuh anak dengan autism yang mempengaruhi susunan saraf pusat sedemikian rupa sehingga mempengaruhi fungsi otak. Gangguan tersebut diduga bisa memperberat gejala autism yang sudah ada, atau bahkan bisa juga bekerja sebagai pencetus dari timbulnya gejala autism.