Orangtua selalu merasa khawatir apakah buah hatinya telah tercukupi gizinya, apalagi bila ditambah dengan sikap si kecil yang tiba-tiba ´malas´ makan. Bagaimana ini?
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]P[/dropcap]roses makan adalah hasil interaksi antara orang tua atau pengasuh dengan si anak, serta bukan “tanggung jawab” si anak saja. Mungkin anak tidak nafsu makan karena ia sedang sakit, tidak lapar, atau makanan yang disediakan tak menggugah selera. Atau di sisi lain, orang tua tak bisa menciptakan hubungan positif terutama saat waktunya makan.
Menurut ahli, kebiasaan makan anak ditentukan oleh faktor orang tua, budaya, jenis makanan, serta perkembangan keterampilan makannya. Misalnya, orang tua yang memaksa anak makan atau selalu menyuapi anaknya akan membuat anak tak terbiasa berinisiatif makan. Proses makan adalah proses yang kompleks untuk anak, karena ia sedang mempraktekan keterampilan motoriknya sekaligus belajar berkomunikasi dengan orang tua atau pengasuh.
Bila ia sedang tak nafsu makan
Akan ada saat dimana anak akan menolak makan. Orang tua perlu meyakini bahwa anak dapat melewati masa ini. Buatlah anak nyaman melewati fase ini tanpa stress yang biasanya diciptakan orang tua sendiri, dan pastikan kebutuhan gizinya tetap terpenuhi. Bila orang tua mencurigai ada penyebab serius tak nafsu makan seperti anak sakit, konsultasikan ke dokter.
Setelah penyebab tak nafsu makan yang serius telah disingkirkan, Anda dapat mencoba beberapa tip berikut:
- Tak perlu khawatir bila hari ini anak tak makan dengan benar atau makan kurang dari tiga kali sehari. Anda dapat menggantinya keesokan hari. Yang penting dalam seminggu, gizinya sudah seimbang dan terpenuhi.
- Ajaklah anak untuk menyiapkan makanan bersama. Kesempatan ini sekaligus berguna untuk mengenalkannya berbagai jenis makanan sehat
- Sertakan makanan kesukaan anak dan biarkan ia memilih sendiri dari beberapa pilihan menu yang Anda tawarkan. Tetapi jangan selalu menuruti makanan yang ia minta. Ia pun harus belajar makan makanan apa saja yang sama dengan keluarga.
- Sediakan makanan dengan berbagai warna dan tekstur
- Berikan sesuai porsi si kecil. Tak usah memaksa makan terlalu banyak
- Biarkan si kecil menjadi dirinya saat makan bersama. Jadikan orang yang lebih besar sebagai contoh bagaimana cara makan yang baik
- Jadwalkan makan sebelum si kecil terlalu lapar, lelah, dan rewel. Berikan selingan yang bernutrisi untuk menjaga kecukupan gizinya.
- Saat makan adalah saat belajar. Saat inilah Anda mengajarkan pola makan yang sehat yang akan terbawa hingga si kecil dewasa.
Referensi :
- Martin HD, Kern C. Nutrition for the preschool child. National network for child care. 1997
- Stevenson RD. Allaire JH. The development of normal feeding and swallowing. Ped Clin North Am 1991;38:1439-52