[pullquote]Memberi makan anak bukan hanya memenuhi kebutuhan nutrisi anak semata.[/pullquote]
Usia bukanlah patokan bahwa si kecil sudah siap makan. Ada beberapa pertimbangan lain, salah satunya perhatikan kematangan oro-motor si kecil.
Tahap refleks oro-motor pada bayi
Struktur anatomi yang terlibat pada proses menelan adalah rongga mulut dan tenggorokan. Struktur rongga mulut meliputi bibir, gigi, langit-langit, amandel, dan lidah.
Perbedaan anatomi mulut dan tenggorokan antara bayi baru lahir dan orang dewasa:
- Bayi baru lahir memiliki rahang bawah kecil, lidah bersentuhan dengan dasar mulut, langit-langit dan gusi serta bagian dalam pipi. Sehingga kemampuan bayi adalah mengisap (suckling). Bantalan (suckling pads) di bagian lateral rongga mulut membantu bayi menekan dan mengisap puting susu ibu. Ini membantu bayi bisa menyusu meski dalam posisi telentang.
- Seiring pertambahan usia, pertumbuhan kepala dan leher serta rongga mulut bayi mengalami perubahan. Refleks mengisap berangsur menghilang, refleks lidah bergerak ke atas dan ke bawah. Dan pada usia 6 bulan, muncul refleks mengunyah.
- Setelah usia 6 bulan, bayi belajar mengatur proses mengisap, menelan, dan bernapas dengan tenggang waktu lebih lama.
Perkembangan keterampilan makan
Sejalan dengan pertumbuhan struktur anatomi tubuh serta pematangan neurologi, gerakan refleks mengisap secara berangsur menghilang, dan diganti oleh gerakan mengunyah.
Proses makan pada anak selain memenuhi kebutuhan gizi juga merupakan proses lainnya.
- Anak belajar dan mempraktekkan keterampilan oro-motor
- Keterampilan motorik kasar dan halus
- Keterampilan berkomunikasi dengan orang tua/pengasuhnya
Mengingat perkembangan oro-motor berlangsung secara bertahap, maka jenis makanan pun perlu disesuaikan. Misalnya begitu dilahirkan, bayi hanya minum ASI, lalu berangsur diberi makanan semi padat, dan ditambahkan tekstur dan jenis makanan sesuai kemampuan mengunyah (oromotor) anak.
Perhatikan saat yang tepat
Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) sebaiknya tepat waktu, tidak boleh terlambat atau terlalu dini. Mengapa?
Terlambat
- potensial untuk terjadinya gagal tumbuh
- defisiensi zat besi
- gangguan tumbuh kembang
Terlalu dini
- risiko diare, dehidrasi
- produksi ASI menurun
- senstisasi alergi
- gangguan tumbuh kembang
Kapan saat yang tepat?
WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, yang dilanjutkan dengan makanan padat pendamping ASI, atas pertimbangan
- kematangan oromotor (4-6 bulan)
- kematangan saluran cerna (sekitar 6 bulan)
- kematangan sistem imun (sekitar 6 bulan)
Proses makan membutuhkan interaksi antara ibu dan bayinya. Ibu perlu telaten dalam proses pemberian nutrisi, dan peka dengan apa yang dibutuhkan anak. Kebiasaan pola makan yang ditanamkan sejak dini akan memengaruhi kebiasaan makan anak.