[pullquote]Tidur merupakan saat si kecil menggenapkan pertumbuhannya. Beberapa hormon justru aktif bekerja saat si kecil tidur. Tidur juga makin terbukti mengoptimalkan kecerdasan otak si kecil.[/pullquote]
Tidur terdiri dari 2 fase, yaitu fase tidur tenang atau non-REM (non-rapid eye movement) dan tidur aktif atau REM (rapid eye movement). Tidur non-REM ada empat tahap, dari tahap pertama saat kita mulai tertidur, tahap kedua ketika seluruh tubuh mulai lemas, dan tahap 3 dan 4, ketika tidur pulas, rileks, tanpa mimpi dan sulit dibangunkan. Bila dibangunkan, orang merasa bingung dan perlu beberapa menit sebelum sadar betul. Saat ini hormon pertumbuhan bekerja paling baik.
Sedangkan fase tidur REM adalah tahap yang sangat aktif. Pola napas dan denyut jantung tak teratur, bola mata bergerak ke kiri dan ke kanan, bisa terjadi gerak spontan otot tangan, kaki, dan muka. Namun tidur tetap lelap dan sulit dibangunkan. Tahap ini diduga berperan memulihkan pikiran, rasa khawatir, dan daya ingat serta mempertahankan sel-sel otak.
Empat tahapan tidur non-REM baru terlihat teratur pada umur bayi 6 bulan, meskipun sebenarnya sudah ada sejak sebelum umur 3 bulan. Umumnya, bayi mulai berhenti tidur pagi saat usia 1 tahun sedangkan tidur siang berlangsung hingga usia 3 tahun. Jumlah tidur pun makin lama berkurang, rata-rata bayi umur 1 minggu tidur 16,5 jam, umur satu tahun 14 jam, umur 2 tahun 13 jam, umur 5 tahun 11 jam, dan umur 9 tahun 10 jam. Penurunan jumlah total tidur ini akan diikuti penurunan proporsi REM dan non-REM
Fase non-REM dan REM ini penting, karena:
- Hormon pertumbuhan (growth hormon) aktif diproduksi saat awal fase tidur lelap, tahap 3 dan 4, serta dihambat selama tidur REM. Hormon ini penting untuk pertumbuhan tulang panjang, tulang rawan, jaringan lunak, juga mengatur metabolisme tubuh termasuk otak. Produksinya maksimal saat 5 tahun pertama usia anak yaitu saat terjadi pacu tumbuh otak.
- Tingginya komponen REM dengan hormon melatonin rendah, terjadi pada tidur pagi, akan membantu kematangan otak bayi.
- Fase REM yan tinggi pada bayi adalah cara otak menstimulasi dirinya sendiri (teori autostimulasi). Stimulasi ini vital bagi pertumbuhan sistem susunan saraf pusat termasuk kemampuan adaptasi bayi terhadap lingkungan.
- Gerakan mata cepat pada Fase REM berfungsi melindungi kesehatan mata. Pada saat non REM, sirkulasi darah dan oksigen di mata dan cairan mata tidak terjadi sehingga mata rentan kekurangan oksigen.
Tidur pulas optimalkan tumbuh kembang
Download artikel lengkapnya di Majalah Anakku Digital :
Pada saat bangun, tubuh memakai oksigen dan energi untuk kegiatan fisik dan mentalnya. Selama tidur, terjadi keadaan sebaliknya, terjadi pembentukan energi, perbaikan sel-sel tubuh, dan proses pertumbuhan. Proses pembaruan sel di bawah pengaruh hormon pertumbuhan ini berlangsung lebih cepat saat tidur dibandingkan saat bangun.
Saat anak sakit infeksi, banyak tidur akan mempercepat proses penyembuhan karena sistem imunitas tubuh meningkat. Sebaliknya gangguan tidur menurunkan kadar sel darah putih tubuh sehingga menurunkan efektivitas daya tahan, mudah jatuh sakit, dan pertumbuhannya terganggu.
Pengaruh tidur dan kecerdasan