[pullquote]Imunitas tubuh juga ternyata dapat ditingkatkan dengan mengonsumsi beberapa jenis makanan. Diet sehat ini terbukti cukup efektif untuk membantu tubuh ‘melawan’ serangan berbagai penyakit.[/pullquote]
Imunitas tubuh merupakan sebuah sistem yang cukup rumit, sistem ini dapat berjalan baik jika ada harmoni atau keseimbangan berbagai zat penting di dalam tubuh. Sudah banyak diteliti efek dari pengaruh gaya hidup maupun makanan terhadap sistem imunitas. Menurut sebuah artikel kesehatan “The Truth About Your Immune System” yang dipublilkasikan oleh Harvard Health Publications, garis pertahanan pertama terhadap serbuan kuman penyakit adalah dengan mengadopsi gaya hidup sehat.
Setiap bagian tubuh kita, termasuk sistem imunitas, akan berfungsi dengan baik saat kita melakukan ‘strategi’ hidup sehat seperti tidak merokok, makan makanan sehat, berolahraga secara teratur untuk menjaga berat badan ideal, mengontrol tekanan darah, tidur cukup, tidak atau jarang minum minuman beralkohol serta melakukan medical check up secara teratur. Lalu, makanan apa saja yang terbukti dapat meningkatkan daya tahan tubuh ?
Makanan pendorong imunitas tubuh
Beberapa makanan ternyata dapat meningkatkan jumlah sel darah putih (leukosit) dalam darah, hal inilah yang akan meningkatkan imunitas tubuh. Selain itu, zat-zat yang didapat dari makanan tersebut juga dapat membantu membersihkan sel-sel mati dalam darah. Berikut ini adalah beberapa jenis zat makanan yang dimaksud :
Vitamin C. Vitamin ini bisa dibilang yang paling sering diteliti sehingga sudah banyak diketahui manfaatnya. Selain menambah jumlah sel darah putih, vitamin C juga meningkatkan tingkat interferon (antibodi yang melindungi permukaan sel). Vitamin C meningkatkan HDL (high-density lipoprotein) atau lemak baik sehingga mengurangi tekanan darah tinggi dan mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Nilai plus lainnya, mereka yang rajin mengonsumsi vitamin C akan menurun juga risiko tekena penyakit kanker usus besar, prostat dan payudara.
Vitamin C larut dalam air, oleh karena itu tak perlu mengonsumsinya dalam jumlah banyak karena hanya akan dikeluarkan lagi melalui urin. Jumah yang direkomendasikan adalah 75-90 mg/hari untuk orang dewasa dan 25 mg untuk anak-anak.
Vitamin E. Dalam tubuh kita ada yang disebut dengan sel pembunuh alami yang bertugas untuk mencari kuman penyakit dan sel kanker lalu membunuhnya. Vitamin E membantu sel-sel ini untuk bekerja lebih giat lagi. Vitamin E meningkatkan produksi sel B, sel imunitas penghasil antibodi pembunuh bakteri. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health pada 87 ribu subjek yang diteliti, vitamin ini juga menurunkan tingkat risiko terkena penyakit jantung sampai 50%.
Vitamin E bisa didapatkan dari makanan seperti biji-bijian, minyak sayur, dan grains (padi-padian). Kita membutuhkan 10 mg/ hari untuk orang dewasa dan 7 mg/ hari untuk anak-anak. Namun kebutuhan ini juga tergantung gaya hidup yang dijalankan. Mereka yang jarang berolahraga, merokok dan sering minum minuman beralkohol membutuhkan vitamin E dalam jumlah lebih banyak (namun tidak lebih dari 1.000 mg/hari karena dapat mengakibatkan keracunan).
Karotenoid. Karotenoid adalah pigmen alami yang ditemukan dalam tumbuhan tertentu. Karotenoid memberikan warna merah cerah, oranye, atau warna kuning pada banyak sayuran, berfungsi sebagai antioksidan dan dapat menjadi sumber vitamin A. Walaupun dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil, vitamin A dalam tubuh berguna untuk memerangi sel-sel kanker dan meningkatkan antibodi. Kebutuhan vitamin A orang dewasa sebanyak 600 mg/hari dan anak-anak 400 mg/hari.
Bioflavenoid. Beberapa orang menyebutnya vitamin P walaupun sebenarnya ia bukanlah sejenis vitamin. Bioflavonoid banyak terdapat pada bahan putih tepat di bawah kulit buah citrus dan juga dalam lada, anggur, kayu pinus, bawang-bawangan, berries, teh hijau, sorgum, aprikot, kedelai, tomat, brokoli, dan lain-lain. Zat ini melindungi sel dari polutan perusak. Bioflavenoid bertugas mengisi celah pada membran terluar sel agar kuman penyakit tidak dapat menginfiltrasi sel. Bioflavenoid mengurangi penimbunan kolesterol di bagian dalam arteri sehingga dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Makan sayur 6 kali sehari dapat memenuhi kebutuhan kita akan zat ini.
Zinc. Mineral yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai seng ini membantu pertumbuhan manusia dan meningkatkan imunitas. Tanpa zinc, ratusan enzim dalam tubuh tidak bisa berfungsi.Selain meningkatkan produksi sel darah putih, zinc juga meningkatkan jumlah sel T dalam darah yang memerangi infeksi dan menahan laju pertumbuhan sel kanker.
Sejak zaman dahulu, zinc sudah terkenal dapat mempercepat penyembuhan bagi mereka yang baru sembuh sakit atau operasi. Namun terlalu banyak zinc dalam tubuh juga dapat berakibat buruk pada kesehatan. Mengonsumsi makanan kaya zinc seperti kerang, sereal yang telah diperkaya dengan zinc (untuk anak), kepiting, daging merah dan kacang-kacangan dapat memenuhi kebutuhan zinc sebanyak 15-25 mg/hari untuk orang dewasa dan 5 mg/hari untuk anak-anak.
Garlic. Bawang putih sejak lama telah dikenal sebagai salah satu bumbu dapur yang penting dan selalu ada sebagai penyedap rasa makanan. Ternyata, bawang putih juga mengandung senyawa sulfur yang dapat meningkatkan antibodi sekaligus sebagai antioksidan penghilang radikal bebas dalam aliran darah. Bumbu ini juga sahabat jantung karena menghalangi sel-sel lemak lengket pada bagian dalam arteri.
Selenium. Mineral lainnya yang mampu meningkatkan sel pembunuh alami untuk infeksi dan sel kanker adalah selenium. Anda bisa mendapatkannya dari makanan laut seperti ikan tuna, lobster, udang, atau whole grains dan sayuran, beras merah, kuning telur, beberapa jenis keju, daging ayam, biji bunga matahari, bawang putih, dan daging domba.
Asam lemak Omega-3. Asam lemak yang terkandung dalam flaxseed oil (Linum usitatissimum) dan minyak ikan (salmon, tuna, sarden) ini berfungsi sebagai pendorong imunitas dengan meningkatkan aktivitas fagosit, sel darah putih yang memakan bakteria. Inilah mungkin alasan nenek atau ibu kita begitu rajin menyuapi minyak ikan sewaktu kita kecil. Kebiasaan ini pun biasanya diteruskan pada anak-anak Anda, bukan? Konsumsilah asam lemak omega-3 bersamaan dengan vitamin E yang dapat berkolaborasi meningkatkan imunitas tubuh.
Probiotik. Kita membutuhkan probiotik yang terkenal sebagai bakteria baik untuk menjaga kesehatan saluran cerna. Saluran cerna yang sehat otomatis dapat mendukung sistem imunitas tubuh yang optimal. Probiotik yang terbaik adalah dari spesies lactobacillus dan bifidobacteria. Untuk proteksi terbaik, probiotik perlu dikonsumsi setiap hari dalam bentuk yogurt, susu, atau bubuk yang dibubuhi pada makanan dan minuman.