Harganya memang mahal. Tapi siapa yang sanggup menolak kelembutan daging sapi Wagyu? Begitu empuknya sampai terasa ‘meleleh’ di lidah.
Daging sapi Wagyu, sudah lama mejadi primadona di kalangan pecinta daging sapi. Masyarakat Jepang juga mengenalnya dengan nama ‘sapi Kobe’, karena diternakkan di daerah Kobe, Jepang. Wagyu berasal dari kata ‘Wa’ yang artinya Jepang dan ‘Gyu’ yang berarti daging sapi. Nama ini diberikan pada sapi bibit khusus yang diternakkan dengan cara istimewa.
Perlakuan istimewa yang diberikan kepada sapi Wagyu tersebut adalah tidak boleh melakukan aktivitas fisik yang berlebih, diberi makanan khusus berupa kombinasi rumput dan biji-bijian bernutrisi, seperti jagung dan barley, mendapatakan sesi pemijatan secara teratur dan diberi vitamin A, B, E, serta kalsium agar memiliki sistem imun yang baik.
Selain Kobe, kota lainnya di Jepang yang menghasilkan daging sapi Wagyu berkualitas adalah Matsusaka dan Mishima. Selain Jepang, kini peternakan Wagyu juga sudah bisa ditemukan di Australia, Amerika Serikat, Chili, Brazil, Spanyol, dan New Zealand.
Memiliki grade tersendiri
Selain dagingnya yang terasa lebih lembut, daging sapi Wagyu juga memiliki sebaran marbling (lemak otot) yang merata, hasil dari pengaturan pola makan dan menu makanan yang khusus. Marbling adalah guratan-guratan putih yang berpola seperti marmer (marble), karenanya disebut marbling. Marbling terlihat ketika daging dalam kondisi mentah. Saat diolah, lumeran marbling menyebar ke seluruh bagian daging yang membuat teksturnya menjadi empuk, lembut dan rasanya gurih manis.
Daging sapi Wagyu memiliki grade marbling antara 2-12 dimana setiap grade memiliki perbedaan yang mendasar. Salah satu point penilaian perbedaan grade dilihat dari marbling pada daging tersebut atau disebut Base Marbling Standard (BMS). Semakin banyak marble semakin mahal harganya. Di Indonesia, hanya digunakan score 4 – 9, di atas 9 hanya digunakan di Jepang.
Hasil kawin silang
Karena harga daging sapi Wagyu dari Jepang cukup mahal, dicarilah cara agar semua kalangan dapat menikmati daging sapi Wagyu. Salah satunya adalah pemerintah Australia yang mengembangkan sapi Wagyu dengan cara mengawinkan sapi Kobe dengan sapi Black Angus (jenis sapi dari Australia). Daging sapi Wagyu dari Jepang sulit dinikmati di sini. Selain harganya mahal, dari segi peraturan juga belum boleh masuk negara lain. Karena itu, yang dipasarkan adalah daging sapi Wagyu dari Australia. Harganya pun lebih murah yakni sekitar Rp 300 ribu – Rp 1,5 juta per kilogram.
Kini, di daerah Jakarta dan sekitarnya bertebaran berbagai restoran steak yang mengusung menu daging Wagyu. Beberapa di antaranya menyajikan menu Wagyu steak dengan harga terjangkau, dengan merogoh kocek sebesar Rp 40-50 ribu, Anda sudah dapat menikmati Wagyu steak ukuran 200 gram.
Tips Membeli Daging Sapi Wagyu
- Sebaiknya diperhatikan untuk berapa porsi dan kapan akan dimasak. Lebih baik mintalah untuk dikemas per porsi, misalnya membeli 1 kilogram daging Wagyu namun dipotong menjadi masing-masing 200 gram. Lebih ekonomis dan higienis.
- Pilih daging yang berwarna merah, tidak pucat, tidak berbau.
- Jika jarak tempat tinggal dengan tempat membeli daging jauh, mintalah es batu pada saat kita membeli dan di-vacuum packed agar tidak terkontaminasi udara luar.
- Bila ingin langsung dimasak lebih baik dalam keadaan segar.
Cara Menikmati Wagyu Steak
- Steak Wagyu akan lebih nikmat jika dimasak dengan tingkat kematangan medium atau medium well, bukan welldone. Ketika sari daging yang berwarna kemerahan (bukan darah), sudah matang maka Wagyu steak siap disantap. Jika tingkat kematangannya welldone, daging akan terasa kering dan tidak jauh berbeda dengan daging biasa.
- Tidak perlu memakai bumbu tambahan lain karena daging sudah lezat. Bumbu tambahan lain malah memberikan cita rasa yang berbeda. Untuk mendapatkan rasa aslinya ditaburi garam secukupnya.