[quote type=”center”]Makin cepat ditangani semakin baik. Demikian prinsip penanganan lazy eyes atau mata malas.[/quote]
[dropcap style=”color: #83d358;”]M[/dropcap]ata malas (lazy eyes) atau ambliopia merupakan kelainan yang paling sering terjadi pada anak, yang dapat dideteksi secara dini melalui serangkaian pemeriksaan. Gejalanya kerap dikeluhkan saat anak mulai sekolah karena pada masa ini anak mulai banyak belajar lewat kemampuan visual. Anak dengan ambliopia memiliki gangguan dalam proses gambar visual di otak selama masa perkembangannya. Hasilnya, tajam penglihatan menjadi berkurang.
Beberapa faktor risiko dapat menyebabkan ambliopia, dan faktor risiko ini dapat ditemukan lewat pemeriksaan dini. Bila kelainan ini tidak dikoreksi, ambliopia bisa bersifat permanen saat anak tumbuh dewasa. Penelitian oleh National institutes of Health menunjukkan penglihatan dapat diperbaiki bila penanganan dilakukan sedini mungkin hingga usia 14 tahun. Di atas usia tersebut, ambliopia sulit dikoreksi. Jadi, semakin dini penanganan akan semakin baik hasilnya.
Apa saja gejalanya ?
- Mata tampak juling.
- Harus melihat dengan jarak dekat untuk memfokuskan penglihatan.
Pada kasus tertentu, gejala bisa tidak nyata sehingga perlu dilakukan pemeriksaan melalui skrining penglihatan (vision screening). Pemeriksaan ini bisa dimulai saat anak belum bisa menyatakan keluhannya yaitu dari bayi baru lahir, usia pra sekolah, dan saat sekolah.
Apa yang dapat dilakukan ?
- Menggunakan kaca mata yang sesuai.
- Mengobati penyebab bila memungkinkan, misalnya adanya katarak.
- Membiasakan anak menggunakan mata yang tidak dominan (misalnya dengan menggunakan penutup mata secara rutin pada mata yang dominan atau dengan obat tetes mata), hal ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin.
- Pembedahan bisa dilakukan untuk gangguan otot mata atau untuk menghilangkan katarak (selaput putih di lensa mata).
Tujuan pengobatan adalah perbaikan penglihatan pada masing-masing mata seoptimal mungkin.
Pentingnya deteksi dini
Beberapa faktor risiko dapat menyebabkan ambliopia, dan faktor risiko ini dapat ditemukan lewat pemeriksaan dini. Bila kelainan ini tidak dikoreksi, ambliopia bisa bersifat permanen pada anak saat tumbuh dewasa. Inilah mengapa deteksi dini penglihatan menjadi salah satu yang harus diagendakan.
Terapi ambliopia atau kelainan refraktif pada satu mata saat usia 3-5 tahun akan memperbaiki tajam penglihatan secara bermakna, dan secara teori akan menyebabkan perbaikan permanen selama hidup dibandingkan bila tidak ditangani.
Siapakah perlu deteksi penglihatan ?
Waspadai kemungkinan adanya lazy eyes, bila terdapat riwayat berikut:
- Lahir prematur dengan usia kehamilan kurang dari 32 mingg atau berat kurang dari 1500 gram.
- Berat lahir antara 1500-2000 gram, dengan riwayat kesulitan bernapas atau ganggan lain.
- Keluarga ada yang mengalami katarak sejak lahir, tumor mata, penyakit keturunan yang mengenai mata
Atau bila ada salah satu jawaban ya di antara pertanyaan berikut :
- Apakah penglihatan anak kurang baik ?
- Apakah anak memegang benda terlalu dekat dengan matanya untuk dapat melihat benda tersebut dengan baik ? Atau pada anak yang lebih besar bila ia sering melihat TV terlalu dekat atau memiringkan kepalanya saat menonton TV.
- Apakah matanya terlihat juling, bergerak tidak sama ?
- Apakah matanya terlihat tidak seperti biasanya ?
- Apakah kelopak matanya cenderung turun ?