Bertepatan World Pneumonia Day yang jatuh pada 12 Nopember 2011, GlaxoSmithKline (GSK), mengadakan edukasi mengenai bahaya pneumonia pada anak dengan judul “Lindungi Anak Indonesia dari Bahaya Pneumonia” yang ditujukan kepada masyarakat awam, bertempat di Brawijaya Room -Hotel Novotel Surabaya, Sabtu 12 Nop 2011.
Pneumonia adalah penyakit radang paru-paru akut yang disebabkan bakteri pnemukokus (streptococcus pneumonia) yang sementara ini hanya bisa dicegah dengan imunisasi.
Seperti diketahui, pneumonia masih menghantui anak-anak. Berdasarkan data WHO 2011, setiap tahunnya ada 2 juta bayi yang meninggal karena pneumonia. Sebanyak 5.500 anak meninggal setiap hari atau 4 bayi meninggal setiap satu menit. Indonesia sendiri menduduki peringkat ke 6 dunia untuk jumlah kasus pneumonia pada anak. Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) 2007, pneumonia menjadi penyebab kematian kedua pada bayi dan balita setelah diare yaitu 23,8 persen.
Menurut Ketua Pelaksana World Pneumonia Day (WPD) 2011 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim, dr. Deddy Iskandar, SpA, pneumonia menyumbang kesakitan dan kematian yang cukup tinggi untuk anak di bawah usia 5 tahun. “Pneumonia konsisten di ranking atas, bersaing dengan penyakit yang cukup sering seperti diare.”.
Diakui Deddy, penyakit yang disebabkan bakteri streptococcus pneumoniae atau pneumococcus dan Hib ini masih jarang disadari dan masih kurang popular di kalangan masyarakat. Apalagi, penyakit pneumonia tidak punya padanan dalam bahasa Indonesia maupun Jawa. “Kalau morbili bahasa Indonesianya campak dan gabak untuk bahasa Jawa. Tapi kalau pneumonia, memang masih terasa asing,” imbuh Deddy.
Karena itu, dalam rangka World Pneumonia Day yang diperingati setiap 12 Nopember ini, IDAI mulai mempopulerkan radang paru akut sebagai padanan pneumonia. Dengan harapan, masyarakat mulai aware dengan penyakit mematikan tersebut.
Sejumlah sosialisasi dan edukasi terus diberikan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terutama para orangtua akan bahaya pneumonia. Sekaligus agar masyarakat mengetahui bahwa pneumonia bisa dicegah dan disembuhkan.
Sementara itu, Spesialis Anak Konsultan RSU dr Soetomo, Dr Agus Harianto, SpA(K), menegaskan pneumonia memang mematikan. Tapi, penyakit ini bisa dicegah. Caranya dengan pemberian nutrisi, perilaku hidup sehat dan vaksinasi.
Agus mengatakan tubuh manusia memang dipenuhi dengan kuman, termasuk bakteri streptococcus pneumoniae yang menyebabkan pneumonia. “Pada orangtua dan anak-anak, imunitas dan kesehatan menurun sehingga bisa mengubah kuman menjadi ganas,” tukasnya.
Menurutnya, satu diantara upaya pencegahan yang tidak kalah penting adalah vaksinasi atau imunisasi. “Vaksinasi rutin dan diberikan sejak usia 2, 4 dan 6 bulan akan mengurangi resiko terserang bakteri dan virus, disamping juga meningkatkan kekebalan tubuh. Pemakaian antibiotika juga sebaiknya tidak dilakukan karena justru bisa mengurangi kekebalan tubuh,” ujarnya.
Meski sudah divaksin, anak tetap harus mendapatkan nutrisi seperti ASI, makanan lengkap dan seimbang serta vitamin. Selain itu perilaku hidup sehat juga harus dibiasakan. Antara lain mencuci tangan, menutup mulut atau hidung ketika batuk dan bersin, menghindari infeksi virus berulang, dan menghindari polusi asap rokok dan dapur. “Jangan setelah divaksin, terus anak-anaknya dibawa ke tempat keramaian seperti mall dan tidak pernah cuci tangan. Bakteri bisa tetap masuk meski sudah dapat vaksin,” timpalnya.
Kuman ganas yang tidak mendapatkan penanganan cepat bisa tersangkut di organ-organ lain. Dampak terparah jika kuman sampai ke otak, jantung dan ginjal. Kuman yang menyerang otak bisa berakibat fatal. Bila ditemukan gejala muntah, gelisah atau rewel, kepala menonjol dan kejang, artinya si anak sudah terserang meningitis yaitu radang pada selaput pelindung yang menutupi otak dam sumsum tulang belakang.
Disebutkan, Irna Anak RSU dr Soetomo dalam sebulan bisa menerima 10 pasien baru meningitis. Sebanyak 25 persen diantaranya meninggal karena sudah sangat parah ketika dibawa ke dokter. Pembicara lainnya dr. Retno Asih Styoningrum, SpA(K) dan dr. Agus Harianto, SpA(K) mengupas habis tentang pentingnya melindungi diri dan keluarga dari bahaya Kuman Pneumokokus. Acara dilanjutkan dengan tanya jawab dan diakhiri dengan pengumuman pemenang lomba foto “Me & My Blue Jeans“.