Tahukah Anda ada 5 gizi penting yang kadang terlupakan dalam menu harian si kecil ?
I. Vitamin A
Vitamin A tak hanya penting untuk mata, ia juga menjadi komponen penting untuk pembentukan sel, kesehatan tulang dan gigi, serta pembentukan selaput lendir. Kebanyakan anak Indonesia masih kekurangan vitamin A, sehingga pemerintah mewajibkan pemberian vitamin A rutin di puskesmas/posyandu. Vitamin A banyak terdapat di hati, minyak ikan cod, whole milk, produk lemak susu, kuning telur, margarin yang diperkaya vitamin A.
II. Yodium
Yodium merupakan bahan pembentuk hormon tiroid. Yodium juga berperan dalam perkembangan saraf sehingga kekurangan yodium menyebabkan gangguan kecerdasan. Kekurangan yodium yang sangat berat pada saat kehamilan dapat menyebabkan keguguran, atau anak tumbuh kerdil. Satu-satunya sumber yodium adalah tanah, dan yodium banyak terbawa air laut sehingga makanan laut dianggap banyak mengandung yodium. Di Indonesia, yodium ditambahkan dalam garam meja. Meski tak dibutuhkan dalam jumlah banyak, yodium harus ada dalam menu sehari-hari, terutama pada masa kehamilan dan anak-anak dalam masa pertumbuhan.
III. Selenium
Selenium dikenal sebagai antioksidan, serta mengaktifkan hormon tiroid. Anak yang kekurangan selenium pernah dilaporkan mengalami lemah/sakit otot, mudah sakit, hingga penyakit jantung. Kandungan selenium pada tumbuhan atau hewan ternak amat tergantung dari kondisi tanah. Sumber selenium antara lain sereal, daging atau produk susu dari hewan yang mengonsumsi tumbuhan kaya selenium, ikan air laut dan air tawar. ASI merupakan sumber selenium terbaik untuk bayi.
III. Zinc
Zinc atau zat seng baru-baru ini menjadi perhatian karena terbukti mengurangi risiko diare dan infeksi saluran pernapasan, selain berfungsi sebagai zat penunjang daya tahan tubuh. Kekurangan zat ini dapat menimbulkan berbagai keluhan mulai dari tidak nafsu makan, kelainan kulit, rambut rontok, sehingga daya tahan tubuh menurun. Sumber zinc antara lain daging merah tanpa lemak, legume (misalnya kacang kedele), dan sereal gandum.
IV. Zat besi
Zat besi sering dikaitkan dengan kadar hemoglobin–zat penting untuk pembentukan sel darah merah. Kondisi kekurangan sel darah merah disebut anemia. Pada anak, anemia akibat kekurangan zat besi masih sering ditemukan. Selain itu, zat besi juga dibutuhkan untuk kerja berbagai enzim tubuh serta penting untuk aktivitas otak. Kekurangan zat besi menyebabkan badan cepat lelah, gangguan konsentrasi, dan penurunan prestasi di sekolah. Sumber zat besi antara lain daging, hati, dan telur. Beberapa zat dapat menghambat kerja zat besi antara lain fitat (banyak pada makanan berserat), fenol (pada teh,coklat, beberapa jenis sayuran), dan kalsium.
Referensi:
Behrman, Kliegman, Jenson. Nelson Textbook of Pediatrics. 17ed. WB Saunders USA. 2004
World Health Organization. whqlibdoc.who.int/publications/